GKR Galuh Kencana, Putri Raja Paku Buwono XII Ke-4, Meninggal Dunia

Konten Media Partner
31 Oktober 2019 22:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah GKR Galuh Kencana saat tiba di Sasana Mulya Keraton Surakarta. (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah GKR Galuh Kencana saat tiba di Sasana Mulya Keraton Surakarta. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Berita duka datang dari keluarga Keraton Surakarta. Salah satu kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, yakni GKR Galuh Kencana (69) meninggal dunia, Kamis (31/10). GKR Galuh Kencana yang juga salah satu Putri Raja Paku Buwono XII ke-4 tersebut menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Kamis (31/10) pukul 09.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, kepergian GKR putri bangsawan keraton Surakarta yang juga adik kandung dari Raja Pakubuwana XIII Hangabehi itu meninggalkan 4 anak dan 4 cucu.
Ginda Ferahctiawan, salah satu putra dari GKR Galuh Kencana, mengatakan bahwa ibundanya tersebut sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo sejak 3 hari terakhir. Ibunya mengeluhkan sakit pada bagian perut sehingga harus dilakukan endoskopi, yakni tindakan nonbedah guna mengetahui kondisi saluran pencernaan sebagaimana saran dokter.
Lanjutnya, sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan GKR Galuh Kencana memang sempat berangsur membaik.
"Ibu dirawat 3 hari karena menderita sakit di ususnya. Semalam dilakukan endoskopi, sebenarnya tidak ada gejala apa-apa. Hari ini tinggal menunggu waktu observasi untuk dipindahkan ke bangsal. Sekitar jam 7 pagi tadi masih bisa sarapan, sudah bisa diajak ngobrol juga, tetapi tiba-tiba drop dan jam 8 pagi kami dipanggil ke ICU, jam 9.30 meninggal dunia," ungkap Ginda yang baru bisa dihubungi tim Bengawan News, Kamis (31/10) malam.
ADVERTISEMENT
Jenazah GKR Galuh Kencana direncanakan akan dimakamkan, Jumat (1/11) pukul 10.00 WIB dari tempat persemayaman Sasana Mulya Keraton Surakarta menuju peristirahatan terakhir di Kompleks Pemakaman Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
(Tara Wahyu)