Gibran Cecar Pertanyaan Pengendalian dan Penanganan COVID-19 di Akhir Debat

Konten Media Partner
4 Desember 2020 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka beserta Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa di Grha TATV, Kamis (3/12) malam
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka beserta Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa di Grha TATV, Kamis (3/12) malam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Tema pengendalian dan penanganan COVID-19 menjadi sesi terakhir dalam debat terbuka kedua di Grha TATV, Kamis (3/12) malam.
ADVERTISEMENT
Dua Pasangan Calon (Paslon) saling tanya jawab dalam debat pemilihan Calon Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo, Jawa Tengah. Dalam bertanya, Gibran Rakabuming Raka, Calon Wali Kota Solo mempertanyakan program dan teknologi kamera pengukur suhu.
"Saya tanya soal penambahan COVID-19. Long weekend kemarin ada penambahan COVID-19. Apakah nanti program yang dari Bajo (pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo)," tanya Gibran.
Gibran kembali menanyakan teknologi mutakhir dalam mengatasi COVID-19. Pasalnya, program 3 M selama ini tidak cukup. Selanjutnya, Calon Wali Kota Solo, Bagyo Wahyono, justru sebaliknya meminta pemahaman kepada Pasangan Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan wakilnya, Teguh Prakosa. Pasalnya, didapati pasar, mal, hotel, dan bank kesulitan masuk setelah di-lockdown.
Calon Wali Kota Solo, Bagyo Wahyono dan Calon Wakil Wali Kota Solo, FX Supardjo di Grha TATV, Kamis (3/12) malam
"Pasar tradisional tidak ada wisuh (tempat cuci tangan) dan tahu-tahu di-lockdown. Itu kurang adanya pemulihan. Mbok, diberikan pemahaman bagaimana gitu," katanya.
ADVERTISEMENT
Gibran yang mendapat kesempatan, menyampaikan kembali justru menagih jawaban dari pertanyaannya tentang teknologi. Dia mengatakan kamera pengukur suhu yang bisa digunakan di pasar tradisional. Lebih lanjut, Pemerintah Kota Solo sekarang sudah menyiapkan rumah karantina di Asrama Haji Donohudan, Boyolali sehingga bisa dimanfaatkan.
"Ke depan protokol kesehatan terus ditingkatkan. Kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas juga harus ditingkatkan, karena tidak hanya merawat warga Solo saja, tapi juga dari warga luar Solo," jelasnya ketika ditanya langkah konkret oleh paslon Bajo.
Selanjutnya, dipastikan tenaga kesehatan punya APD lengkap, kamar cukup. Apalagi pemerintah tengah menyiapkan tempat perawatan di Asrama Haji Donohudan, sekaligus menggiatkan jogo tonggo untuk tangani COVID-19.
Debat kedua Pilkada yang telah berlangsung di Grha TATV, Kamis (3/12) malam
Paslon Bajo (Bagyo-Supardjo)
Musim penghujan dan dampak banjir, Gibran mengatakan berpotensi COVID-19. Lantas ia bertanya, anggaran pembangunan sungai bawah tanah sekaligus sejauh mana berkoordinasi dengan Balai Sungai Bengawan Solo dan penanganan struktur tanah.
ADVERTISEMENT
"Jangan mengecilkan tentang anggaran. Kita ambil 30% dari APBD. Lainnya akan bersinergi dengan pengusaha Solo," jawab Bagyo Wahyono.
Lebih lanjut dikatakan bahwa ini berlangsung sampai 100 tahun ke depan, sekaligus kereta bawah tanah, dan disiapkan ahli-ahlinya. Kemudian, menurut Bagyo hanya 5 tahun anggaran dialokasikan ke UMKM.
Dalam kesempatan itu, debat bertema pengendalian COVID-19 beserta penanganannya sebagai tema akhir debat malam hari tadi. (Agung Santoso)