Cerita FX Rudy Tolak Tawaran Jabat Menteri Jokowi hingga 2 Kali

Konten Media Partner
30 Agustus 2022 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo dan Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, membantah isu soal rencana pengangkatan dirinya menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
FX Rudy juga membantah, pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/08/2022) terkait rencana reshuffle kabinet tersebut.
“Pak Jokowi pasti akan memilih orang yang tepat dan mumpuni. Saya memimpin Solo aja nggak berhasil, jadi menteri malah semakin semrawut. Lho saya belum puas untuk melayani masyarakat Solo, makanya saya menilai saya masih gagal,” tegas FX Rudy saat ditemui di kediaman pribadinya.
Meski menepis spekulasi soal rencana pengangkatan dirinya sebagai Menpan RB, FX Rudy mengakui jika ia pernah ditawari beberapa jabatan penting. Termasuk sebagai menteri.
“Saya memang pernah ditawari Mensos dan Wamen PUPR dan saya nggak mau,” ungkap FX Rudy.
Ia mengaku memiliki alasan khusus untuk menolak tawaran tersebut.
“Saya terus terang saja. Jangan sampai nanti saya dikatakan barter setelah Pilkada. Pak Purnomo (Mantan Wawali Solo, Achmad Purnomo) kan merasa dikira kita mainin, dicalonkan oleh partai,” terang FX Rudy.
ADVERTISEMENT
“Namun saya ini kader partai yang taat dan patuh kepada ketua umum. Begitu rekomendasinya turun (pasangan) Gibran-Teguh, ya wajib dimenangkan itu. Saya nggak mau menyakiti hati orang lain, tahu-tahu saya jadi wamen atau menteri, terus nanti Pak Pur apa katanya?” imbuh dia.
FX Rudy bahkan menyebut, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pihak yang terakhir menyampaikan tawaran tersebut.
“Memang saya ditawari betul, sebelum saya terakhir menjabat wali kota. Terakhir Senin ditawari Mas Gibran, untuk memastikan Rabu mau dilantik. WhatsApp-nya belum tak hapus. Pokoknya Selasa saya harus sampai Jakarta membawa PSL,” bebernya.
Meski demikian FX Rudy kembali menegaskan penolakannya. Ia mengaku hanya ingin menjaga nama baik Jokowi.
“Saya sudah sampaikan ‘Bapak mohon maaf, yang perlu saya sampaikan, saya menjaga namanya orang besar di Indonesia, Pak Jokowi, jangan sampai nanti dinilai geng Solo’. Jadi nama beliau yang sudah baik jangan sampai kena kotoran gara-gara saya,” urai FX Rudy.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)