Calon Rektor UNS yang Terpilih Harus Bisa Bentengi Mahasiswa dari Radikalisme

Konten Media Partner
25 Oktober 2022 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Praktisi hukum asal Solo, Kusumo Putro. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Praktisi hukum asal Solo, Kusumo Putro. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Praktisi hukum asal Solo, Kusumo Putro menyoroti pemilihan Rektor Universitas 11 Maret (UNS) Solo yang saat ini sedang berlangsung. Menurutnya rektor yang terpilih nantinya harus mampu membentengi mahasiswa dari paham radikal dan intoleransi.
ADVERTISEMENT
"Figur rektor ini sangat penting dalam menyiapkan kaderisasi mahasiswa UNS sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan. Apalagi di tengah paham-paham memecah bangsa,” paparnya, Selasa (25/10/2022).
Ia menilai selama ini kalangan mahasiswa rawan dengan paham radikal. Terlebih, UNS merupakan salah satu kampus terbaik menurut The Asia University Rankings 2022. Ini menjadi tantangan berat bagi rektor terpilih.
"Siapa pun yang terpilih harus mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan. Jangan sampai kebobolan saat memimpin nanti," tegasnya.
“Nilai nasionalisme harus menancap dalam diri mahasiswa. Mengingat pengaruh ideologi radikal marak dan bergerak secara militan di kalangan mahasiswa,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kusumo juga menyoroti peran penting Majelis Wali Amanat (MWA). "Semoga MWA dapat lebih cermat dalam menentukan pilihan dengan melihat rekam jejak para calon rektor UNS, di tangan mereka masa depan UNS akan ditentukan,” kata dia lagi.
ADVERTISEMENT
Ia berharap rektor terpilih berjiwa kepemimpinan tinggi, berkemampuan akademis teruji dan terbaik, serta punya kemampuan manajerial tangguh.
Selain memberikan catatan khusus untuk calon rektor UNS terpilih, Kusumo juga mengapresiasi adanya figur perempuan di antara tiga calon rektor UNS untuk masa bakti 2023-2028. Karena selama perjalanan pejabat rektor UNS ia belum mendapati dipimpin wanita.
(Agung Santoso)