Sopir Taksi yang Selamat Saat Antar Pembawa Bom di Inggris

Konten Media Partner
16 November 2021 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi taksi, David Perry sudah dipulangkan dari rumah sakit.
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi taksi, David Perry sudah dipulangkan dari rumah sakit.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istri seorang sopir taksi yang selamat dari ledakan bom rakitan di Kota Liverpool Minggu (14/11) mengatakan suaminya "beruntung masih hidup".
Pengemudi taksi bernama David Perry itu mengalami luka-luka ketika bom rakitan meledak sesaat setelah mobilnya berhenti di dekat gedung Rumah Sakit Wanita Liverpool pada Minggu pagi.
Seorang penumpang taksi yang diyakini membawa peledak tersebut tewas dalam peristiwa itu.
Rachel, istri David Perry mengatakan ini merupakan "keajaiban yang luar biasa" bahwa suaminya bisa keluar dari mobil tersebut.
Melalui unggahan di Facebook, Rachel merasa "sejumlah malaikat" telah menjaga suaminya.
Rachel juga berterima kasih pada "staf, dokter dan perawat yang luar biasa" di rumah sakit, dan petugas kepolisian serta penyidik "yang telah menjaga kita".
David Perry pada hari Minggu itu mendapat sewa di kawasan Rutland Avenue, Liverpool, dan diminta penumpang untuk mengantarnya ke rumah sakit, dengan lama perjalanan sekitar 10 menit, kata polisi.
Saat taksi tiba di area menurunkan penumpang rumah sakit, sesaat sebelum pukul 11:00, terdengar ledakan di mobil, dan Perry langsung keluar beberapa detik sebelum kendaraannya dilalap api.
"Tidak diragukan lagi, dia beruntung masih hidup," kata Rachel.
"Ledakan itu terjadi ketika dia berada di dalam mobil, dan bagaimana dia berhasil keluar adalah keajaiban yang luar biasa."
Kepala Kepolisian Antiteror North West, Russ Jackson mengaku telah berbicara dengan Perry yang masih "terguncang dan terluka" tapi belum menerima laporan lengkapnya atas rincian kejadian itu.
Sopir taksi tak mengalami luka serius, sehingga dia sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Jackson mengatakan, dia belum bisa mengkonfirmasi laporan apakah Perry telah mengunci pintu taksi sebelum ledakan terjadi.
Petugas kepolisian, pemadam kebakaran, dan penjinak bom berada di lokasi kejadian sesaat setelah ledakan terjadi.
Perdana Menteri Boris Johnson memuji tindakan Perry.
"Sepertinya sopir taksi itu bertindak dengan kejernihan berpikir dan keberanian yang luar biasa," katanya.
Wali Kota Joanne Anderson mengatakan, "upaya heroik" pengemudi taksi itu mencegah apa yang bisa menjadi "bencana mengerikan" pada Minggu pagi.
Sebelumnya, kepolisian telah mengungkap identitas tersangka peledakan bom rakitan di dalam taksi bernama Emad Al Swealmeen.
Al Swealmeen diketahui berlatar belakang pengungsi asal Suriah. Ia dikenal sebagai pria yang ramah. Al Swealmeen tewas dalam peristiwa ledakan taksi ini.
Beberapa jam setelah ledakan, kepolisian sempat menangkap empat orang lainnya dalam rangkaian penggerebekan di sejumlah wilayah di Liverpool. Namun, keempat orang ini kemudian dilepaskan, setelah memberikan "keterangan yang memuaskan" kepada penyidik.
Kepolisian melakukan penggerebekan di sejumlah wilayah di Liverpool setelah ledakan.
Kepolisian berjaga-jaga di lokasi kejadian, tepat di area RS Wanita Liverpool.