PM Israel Akan Biayai Belanja Makan Bulanan Rumah Tangga Setelah Dituding Boros

Konten Media Partner
30 April 2022 8:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naftali Bennett, taipan Israel, menekankan apa yang ia lakukan berdasarkan peraturan.
zoom-in-whitePerbesar
Naftali Bennett, taipan Israel, menekankan apa yang ia lakukan berdasarkan peraturan.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan ia akan menanggung biayai belanja bulanan keluarga dari kantungnya sendiri.
Ia menghadapi kritikan tajam setelah satu laporan TV menuduh ia berfoya-foya di kediaman pribadinya, yang saat ini digunakan sebagai kediaman resminya.
Bennett mengungkap bahwa ia menghabiskan uang pembayar bajak sebesar US$26.400 atau sekitar Rp382 juta perbulan, termasuk Rp107 juta untuk belanja makanan.
Bennett yang memang menjadi taipan atas usahanya sendiri menekankan apa yang ia lakukan tidak melanggar aturan.
Kantor PM Israel juga mengatakan pendahulu Bennett, Benjamin Netanyahu, menghabiskan tiga kali lipat atau sekitar US$84,300 atau Rp1,1 miliar per bulan di kediaman resmi di Yerusalem dan di kediaman pribadinya.
Wartawan BBC Yolande Knell di Yerusalem mengatakan media Israel melaporkan secara rutin pengeluaran besar untuk restoran-restoran mewah dan pengeluaran untuk model rambut saat Netanyahu menjabat.
Bennett secara kontroversial memutuskan untuk tetap tinggal di kediaman pribadinya di daerah luar kota Tel Aviv, Raanana setelah menjabat Juni tahun lalu. Ia berupaya menggambarkan dirinya berbeda, kata Knell.
Namun pekan lalu, saluran TV Channel 13 menuduh anggaran rumah tangga perdana menteri yang menggunakan uang rakyat banyak dihabiskan untuk gaji pegawai, petugas kebersihan dan makanan.

Turun drastis dibandingkan Netanyahu

Melalui akun Facebooknya hari Minggu (24/04) lalu, Bennet membela diri dengan mengatakan jumlah pengeluaran itu "turun drastis" selama kepemimpinannya dan "upaya untuk menggambarkan saya sebagai hedonis adalah lelucon."
"Ini adalah manuver untuk menggambarkan semua orang korup, tapi saya bukan Bibi, Gilat bukan Sara, anak-anak saya bukan Yair," kata Bennett mengacu pada anggota keluarga Netanyahu.
Ia menjelaskan bahwa keluarganya tidak punya tukang masak dan ia sebagai perdana menteri berhak memiliki koki dan ia memilih pesan makanan dari restoran-restoran. Keluarga Netanyahu, kata Bennett, menghabiskan US$11.100 setiap bulan untuk makanan saja.
Partai Likud, pimpinan Netanyahu, menanggapi laporan itu dengan mengatakan anggaran makanan Bennett hanya untuk "pribadi saja" karena kediaman mereka tidak dipakai untuk kegiatan resmi. Mereka juga mengatakan pengeluaran bulanan untuk makanan keluarga Netanyahu tidak lebih dari US$400.
Pada Rabu (27/04), Bennett mengakui ada kritikan rakyat terkait pengeluaran rumah tangganya dan mengumumkan ia akan membayar sendiri anggaran bulanan untuk makan.
"Walaupun, sikap kami tak melanggar aturan, saya sadar perasaan masyarakat karena laporan ini. Karena itu, saya meminta pegawai di kantor saya bahwa mulai saat ini, semua pengeluaran untuk makanan akan saya bayar dari rekening pribadi," katanya dalam pernyataan.
"Saya tidak menjabat demi uang atau minta dihargai, tapi untuk melayani rakyat Israel dengan apa yang saya punya dan saya akan terus melanjutkan untuk melakukan itu."
Bennett mendirikan dan menjual dua perusahaan teknologinya bernilai lebih dari US$250 juta sebelum masuk ke kancah politik. Penghasilannya sekitar US$16.500 sebulan sebagai perdana menteri, sementara gaji rata-rata per bulan di Israel adalah US$3.400 (Rp49 juta).