Israel Larang Lelang Alat Tato atas Tahanan Kamp Auschwitz Buatan Nazi

Konten Media Partner
6 November 2021 10:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para tahanan dicap dengan angka dan huruf di lengan mereka, dan mereka yang selamat masih menanggungnya selama beberapa dekade.
zoom-in-whitePerbesar
Para tahanan dicap dengan angka dan huruf di lengan mereka, dan mereka yang selamat masih menanggungnya selama beberapa dekade.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengadilan Israel mengeluarkan perintah untuk menangguhkan lelang stempel tato yang digunakan Nazi.
Perintah pengadilan dikeluarkan atas upaya banding dari kelompok penyintas Holokos.
Stempel itu digunakan pada orang-orang Yahudi dan tahanan lain di kamp pembantaian Auschwitz saat Perang Dunia Kedua.
Rumah lelang Tzolmans di Yerusalem, menggambarkan 14 stempel itu sebagai barang-barang Holokos yang paling mengguncangkan.
Panitia lelang mengatakan penjualan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran.
Namun kelompok-kelompok penyintas Holokos mengatakan barang-barang itu seharusnya disimpan di museum.
Danny Dayan selaku pimpinan pusat Holokos Israel, Yad Vashem, menyebut lelang itu tidak dapat diterima secara moral.
Penawaran telah mencapai US$3.400 (Rp48 juta) pada saat perintah pengadilan dikeluarkan.
Sidang pengadilan untuk memutuskan apakah lelang dilanjutkan atau tidak akan digelar pada 16 November.

'Harus disimpan di museum'

Seorang pengacara dari Center Organizations of Holocaust Survivors di Israel, yang mengajukan banding, mengatakan:
"Barang kejahatan seperti itu tidak boleh dimiliki siapapun... Penjualannya itu ilegal dan bertentangan dengan doktrin kesusilaan publik."
Lebih dari satu juta orang , sebagian besar berlatar Yahudi, tewas dalam di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau di Polandia.
"Ini adalah barang yang bukan milik pribadi, melainkan sebuah monumen mengerikan milik seluruh masyarakat, dan berfungsi sebagai bukti kejahatan Nazi dan pembantu mereka," tambah David Fohrer.
Colette Avital, ketua kelompok penyintas, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa langkah itu digunakan "untuk mengubah orang-orang dari manusia menjadi angka".
Dia menambahkan benda-benda itu seharusnya disimpan di museum.
Tidak ada komentar langsung dari juru lelang, Meir Tzolman, tetapi dia berkeras pada Selasa bahwa "saya ingin memastikan barang itu sampai ke tangan yang tepat dan tidak hilang dari halaman sejarah," tambahnya.
Benda-benda itu terdiri dari 14 stempel dan buklet instruksi dari pabrikan, Aesculap.
Menurut Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat, para tahanan pada awalnya ditato dengan stempel yang terdiri dari jarum-jarum yang dapat dipertukarkan.
Stempel itu disusun dalam bentuk angka yang ditancapkan ke kulit narapidana dan kemudian tinta dioleskan di atasnya.
Tato itu permanen dan tanda tersebut telah menjadi salah satu simbol paling mengerikan dari Holokos Nazi, di mana sekitar enam juta orang Yahudi dibunuh secara sistematis oleh rezim Adolf Hitler di seluruh Eropa selama Perang Dunia Kedua.
Menurut rumah lelang, peralatan stempel itu merupakan salah satu dari tiga yang diketahui ada.
Salah-satu benda itu disimpan di Museum Medis Militer di St Petersburg, Rusia, dan lainnya di Museum Auschwitz, Polandia, yang dulu merupakan kamp konsentrasi saat diduduki Nazi.