Itikaf Lailatul Qadar di Tikar Ramadhan

Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock

Oleh: KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA (Pimpinan BAZNAS RI)

Ramadhan 1442 Hijriah, memasuki pekan terakhir. Hampir setiap Muslim pasti mendambakan bertemu Lailatul Qadar: “Malam Seribu Bulan” yang penuh berkah.

Umat Islam tersungkur dalam tafakur dan karam dalam zikir malam. Karena, pada sepuluh hari menjelang Idul Fitri, salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan adalah iktikaf atau berdiam diri di masjid.

Saban Ramadhan, setiap Muslim kerap haus zikir dan pikir untuk terus mencari dan menggali informasi dan ilmu pengetahuan tentang ke-Islam-an. Tentu distribusi zakat untuk asnaf mualaf dan fisabilillah, bisa menjadi solusi.

Pimpinan BAZNAS RI, KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA. Foto: BAZNAS

Untuk memperdalam referensi religiositas dan memperluas wawasan keagamaan umat, BAZNAS menggelar pengajian-pengajian. BAZNAS juga menyelenggarakan kajian Ramadhan bertema “Peta Jalan Muslim Dalam Al-Quran” untuk menyambut momentum Nuzulul Quran.

Dalam rangka pesan Surat Al-Qadr ini, Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS menggelar “Tikar Ramadhan” bertema “Menggapai Keutamaan Malam Lailatul Qadar”.

Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual ini, bertujuan meningkatkan pengetahuan amil dan mustahik binaan. Banyak majelis-majelis kajian keagamaan yang diselenggarakan BAZNAS untuk memenuhi dahaga spiritual umat.

Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock

Selain penguatan pikir dengan kajian agama, BAZNAS juga mengupayakan penguatan zikir melalui optimalisasi ritual-ritual keagamaan seperti iktikaf untuk menyongsong “Malam Seribu Bulan”.

Lailatul Qadar merupakan malam terbaik yang ada pada Bulan Ramadhan. Malam ini telah digambarkan dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tentu meraih malam terbaik ini menjadi dambaan umat Islam di seluruh dunia.