Pasca Keracunan Massal Siswa SD di Gandusari, Polres Blitar Periksa Para Penjual Jajan

Konten Media Partner
25 September 2017 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasca Keracunan Massal Siswa SD di Gandusari, Polres Blitar Periksa Para Penjual Jajan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 19 siswa yang diduga mengalami keracunan mengaku baru merasakan mual dan pusing satu jam setelah mereka menyantap jajanan sosis dan cilot. Hal itu diakui Dela, salah satu siswa SD Negeri 03 Krisik, Gandusari, Kabupaten Blitar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sebelum melaksanakan upacara di sekolah, ia sempat jajan cilot dari salah satu penjual makanan yang biasa berjualan di sekolahnya. Setelah itu ia merasakan mual dan pusing, namun tidak sampau muntah.
"Tadi makan cilot, trus setelah upacara langsung mual dan pusing," tutur Dela, Senin (25/9).
Bila Dela tidak sampai muntah, kondisi berbeda dialami Bayu teman sekolah Dela. Usai makan sempol yang dibeli dari penjual yang sama, sejam kemudian Bayu merasakan pusing, mual, hingga muntah di dalam kelas. “Kalau saya sampai muntah di sekolah, setelah makan sempol,” ungkap Bayu.
Kapolres Blitar AKBP Slamet Waloya mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa di SD Negeri Krisik 3 tersebut. Selain mengambil sampel makanan berupa cilot, sosis, tempura, dan sempol yang dijajakan di sekolah untuk dilakukan uji Laboratorium di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, polisi juga memintai keterangan dari penjual jajanan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kita lakukan penyelidikan penyebab keracunan masal itu, termasuk memintai keterangan sejumlah penjual makanan di SD Negeri 03 Krisik," terangnya. (blt1/tri)
Reporter: Akina Nur Al Ana