IMG_20190621_160323.jpg

Tersangka Hoaks KPPS Diracun, Rahmat Baequni Mengaku Cinta Tanah Air

21 Juni 2019 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmat Baequni ditetapkan tersangka penyebar berita bohong (hoaks). (Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmat Baequni ditetapkan tersangka penyebar berita bohong (hoaks). (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Penceramah Rahmat Baequni yang ditetapkan tersangka penyebaran informasi bohong (hoaks) tentang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 meninggal dunia karena diracun, menyatakan siap kooperatif kepada penyidik dalam menjalani pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
“Pertama, tentang apa yang diberitakan kalau saya menyebarkan berita bohong terkait dengan anggota KPPS yang meninggal dunia, itu saya hanya mengutip saja dari pemberitaan yang sudah viral di media sosial ,” kata Baequni, di Mapolda Jabar, Bandung, Jumat (21/6).
Ia menuturkan, para jemaah yang mendengarkan ceramahnya sudah tahu informasi yang beredar di media sosial tersebut.
“Dan saya tanyakan bahkan pada jamaah, mereka juga sudah pada tahu. Bahkan mereka menganggukkan kepala 'oh iya memang,',” ujarnya.
Rahmat menegaskan ceramahnya tidak bermaksud menyebarkan informasi keliru. “Sekali lagi saya tidak bermaksud menyebar berita bohong ini, sehingga menciptakan kekisruhan informasi di media sosial kita. Tidak sama sekali tidak demikian,” katanya.
Ustad yang namanya mencuat setelah berdiskusi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang illuminati itu mengaku mencintai tanah air sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
“Saya cinta tanah air ini, saya cinta bangsa ini, tidak mungkin saya mau memecah belah bangsa saya sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan soal materi ceramah Baequni yang mengantarnya jadi tersangka.
Menurut Truno, Rahmat menyampaikan berita bahwa ada 390 petugas KPPS maupun yang terlibat dalam pemilu meninggal karena diracun.
"Yang bersangkutan mengatakan bahwasannya semuanya itu mengandung zat racun atau diracun dan sama seluruhnya kemudian dengan tujuan untuk tidak memberikan kesaksian pada proses di TPS. Ini merupakan satu berita bohong," kata Trunoyudo.
Dia menambahkan, Baequni menyampaikan informasi tersebut kepada jemaah di sebuah masjid di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, usai dilaksanakan pemungutan suara Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Disampaikan di depan khalayak umum dan disampaikan di tempat ibadah. Ini yang kami sayangkan karena di sana rata-rata orang ingin beribadah," kata Trunoyudo. (Ananda Gabriel)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten