Kisah Kepanikan Warga Saat Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi

Konten Media Partner
24 Oktober 2019 8:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi di lokasi terbakarnya pipa Pertamina (Foto: Assyifa/bandungkiwari)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di lokasi terbakarnya pipa Pertamina (Foto: Assyifa/bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CIMAHI, bandungkiwari - Kebakaran pipa Pertamina yang terjadi di area Kampung Mancong RT 02 RW 01, Kelurahan Melong, Kota Cimahi, Jawa Barat, tepatnya di pinggir jalan tol Padalarang-Buah Batu KM 130, Selasa (22/10) lalu sempat menyebabkan kepanikan bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan Ian (34) dan Wahyudin (28), warga RT 2 RW 1 Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Cimahi, warga bergegas menyelamatkan diri menuju belakang pabrik.
"Barang-barang mah bisa dibeli, dicari, yang penting nyawa," tutur Wahyudin, Rabu (23/10).
Warga lain, Mai kejadian terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Warga berusia 73 tahun itu menyebutkan, saat kejadian dirinya telah menunaikan ibadah salat Zuhur. Kerabatnya pun memberi tahu, bahwa telah terjadi kebakaran.
Begitu besarnya api yang melahap pipa yang sedang menyalurkan BBM itu hingga warga lain, Apong, menyangka tanda dunia sudah berakhir.
"Kiamat kemarin mah," kata pria berusia 51 tahun itu.
Menurutnya, api yang menjalar luar biasa besar dan seluruh warga pun panik. Tak lama, tampak minyak yang langsung keluar.
ADVERTISEMENT
Wahyudin pun menyayangkan peristiwa yang terjadi pada Selasa itu (22/10). "Kok sampai enggak tahu di bawahnya ada pipa (Pertamina). Ini kan proyek internasional, harusnya di bawahnya ada apa harus tahu," tuturnya.
Wahyudin juga berharap, agar pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) lebih berhati-hati dalam melakukan pengerjaan proyek. Terlebih, Kampung Mancung merupakan pemukiman yang padat penduduk. Ia juga menambahkan, agar pihak KCIC dapat lebih teliti apabila melakukan pengeboran ataupun lainnya.
Proyek KCIC telah dilaksanakan sekitar bulan September 2019 lalu. Warga pun diberi kompensasi sebesar Rp 10 juta per daerah.
Sementara, menurut Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Cimahi, Komisaris Sutarman, para petugas KCIC pun berlarian menyelamatkan diri ketika kebakaran tersebut terjadi. Selain satu orang warga negara asing (WNA) yang meninggal dunia, petugas lainnya berhasil selamat tanpa luka.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kondektur dari alat berat ini begitu ledakan pertama api naik ke atas dia masih sempat mengarahkan rekan-rekan dia yang bekerja di luar, agak jauh sedikit dari lokasi," kata Sutarman.
(Assyifa)