Festival Pulau Roon: Kitab Injil Tertua di Papua Sebagai Sejarah

Konten Media Partner
22 Juli 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Distrik Roon Yefta Siregar saat melakukan uji coba perahu tradisional masyarakat kepulauan roon. Foto: Istimewa
Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Wondama menggelar festival Pulau Roon untuk mempromosikan keindahan alam dan sejarah peradaban Kristen, dengan menampilkan Kitab Injil tertua di Tanah Papua sebagai peninggalan sejarah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keindahan alam bawah laut yang menyimpan berbagai macam biota seperti hiu paus. Hal lain yang ditemukan diantaranya bangkai pesawat yang menjadi sarang ikan. Menariknya lagi, tedapat gua yang didalamnya, terdapat tengkorak manusia. Tengkorak tersebut diduga sebagai tengkorak manusia jaman dahulu yang terlibat perang suku.
Festival yang rencana digelar pada tanggal 25 hingga 27 Juli 2019 itu rencana akan dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementrian Pariwisata, dan ratusan tamu dari luar Kabupaten Teluk Wondama.
Salah satu wisatwawan sedang mengunjungi tempat wisata. Foto:Istimewa
Pulau Roon berada di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasi. Dalam festival yang digelar akan tersaji pertunjukan pemanggilan ikan hiu secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat. Selain itu masyarakat adat akan membuat pertunjukan dengan meniup seribu triton, cangkang biota laut yang dijadikan sebagai alat tiup tradisional.
ADVERTISEMENT
"Kita tampilkan pada festival nanti pemanggilan ikan hiu paus serta atraksi membuat perahu adat dan perahu perang," kata Ketua Panitia Festival Pulau Roon, Julianus Runaki saat di hubungi, Senin (22/7).
Selain itu kata Runaki, Festival Roon kali ini para pawang ikan akan melakukan prosesi pemanggilan ikan hiu paus, sebagai pertunjukan kepada para pengunjung yang hadir.
Saat ini persiapan panitia sudah mencapai 95 persen, dengan menyediakan 20 rumah milik warga dijadikan sebagai penginapan. Rumah tersebut merupakan bantuan pemerintah yang di buat dari kayu besi, didalam terdapat dua kamar. "Kita juga membuat 10 homestay, serta panggung dan beberapa tenda," ujarnya.
Kepala Balai Taman Nasional Teluk Chendrawasi Papua dan Papua Barat Ben Gurion Saroy. Foto:Istimewa
Transportasi direncakan menggunakan kapal cepat dari Manokwari menuju pulau Roon tempat festival berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Target kami untuk memperkenalkan keindahan wisata di Pulau Roon baik dari wisatawan nasional dan manca negara. Selain berada di Roon, mereka juga mengunjungi Pulau Auri yang juga menyimpan sejuta keindahan," kata Runaki.
Kepala Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasi (TNTC), Ben Gurian Saroy ketika dihubungi secara terpisa mengatakan, selama ini di lingkungan taman nasional Teluk Cendrawasi ditemukan wisatawan asing dengan menggunakan kapal berlabuh di site-site dan lokasi daving. Bahkan melakukan snorkling menikmati keindahan yang ada di sana.
"Keberadaan wisatawan asing di lokasi taman nasional selama ini sudah ada dan mereka menikmati keindahan alam di sana. Tetapi secara langsung belum memiliki dampak secara ekonomi terhadap masyarakat lokal dan Pemerintah," kata Kepala Balai TNTC Ben Gurian Saroy saat ditemui di ruangan kerja.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat Yusak Wabia. Foto: Istimewa
Dikatakan, kebijakan Balai TNTC saat ini selain mengelolah taman nasional juga melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dalam rangka membangun ekonomi masyarakat lokal terutama menerima manfaat secara ekonomis.
"Selain memberikan dukungan, finansial, kami juga membangun stand pameran, kita juga akan kirim tim ke sana," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Yusak Wabia mengaku mendukung penuh program dan inisiatif pemerintah daerah termasuk yang saat ini direncanakan oleh Pemerintah Teluk Wondama.
Salah satu warga mengunjungi Home Stay karya masyarakat kepulauan roon. Foto: Istimewah
"Kegiatan seperti Festival Pulau Roon ini yang bagus, saya angkat jempol untuk inisiatif pemerintah masyarakat di Teluk Wondama. Saya berharap program seperti ini bisa menjadi inisiatif oleh pemda lain di Papua Barat," kata Yusak Wabia yang ditemui di kompleks perkantoran Arfai.
ADVERTISEMENT
Meski demikian untuk dukungan Anggaran kata Wabia pihaknya belum memberikan dalam rangka mensukseskan agenda festival itu, karena perencanaan anggaran di tahun ini tidak mengarah pada kegiatan yang sedang di inisiasi oleh Pemda.
"Untuk anggaran memang tahun ini direncanakan untuk beberapa festival seperti danau Anggi dan festival di Raja Ampat," kata Yusak Wabia.
Seorang wisatawan sedang menikamti keindahan pantai. Foto:Istimewa
Pewarta: Mohamad Adlu Raharusun