Luka Final AFF 2010 yang Sulit Terobati

Ahmad Syaiful Bahri
Membaca dan Menulis
Konten dari Pengguna
19 Desember 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Momen para pemain timnas Indonesia setelah gagal meraih juara di Piala AFF 2010. (Foto: ANTARA/Andika Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Momen para pemain timnas Indonesia setelah gagal meraih juara di Piala AFF 2010. (Foto: ANTARA/Andika Wahyu)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ngomongin rivalitas sepak bola antara Indonesia vs Malaysia memang tidak akan pernah habis.
ADVERTISEMENT
Di tengah suasana panas menjelang laga hidup mati antara Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020, saya teringat kejadian tahun 2010 lalu.
Sampai sekarang!
Ya, tahun 2010 merupakan final AFF Indonesia lawan Malaysia.
Jutaan rakyat Indonesia menginginkan kemenangan sekaligus menjadi juara untuk pertama kalinya di level Asia Tenggara.
Semua berharap demikian, termasuk saya, menginginkan tim Garuda menjadi champions, biar gak runner up terus.
Apalagi di babak penyisihan grup, Indonesia membantai negeri jiran itu 5-1. Skor yang cukup telak untuk menewaskan harimau Malaya.
Keyakinan itu cukup beralasan saya kira, karena saat itu timnas dihuni skuad bertalenta, beberapa pemain keturunan dan naturalisasi, seperti Irfan Bachdim dan Cristian ‘El Loco’ Gonzales.
Juga ada pemain muda seperti Okto Maniani yang memiliki kecepatan lari dan gocekan juga membuat saya yakin akan tim ini.
ADVERTISEMENT
Lalu, Coach Alfred Riedl, salah satu pelatih kawakan yang malang melintang di wilayah Asean.
Namun, apa daya, kita boleh berharap setinggi langit. Timnas kembali kalah di final.
Kekalahan memalukan di Stadion Bukit Jalil Malaysia, Indonesia dibantai 3-0 tanpa balas pada leg pertama.
Leg ke dua yang dilaksanakan di Jakarta, meskipun Indonesia menang 2-1, namun itu tidak cukup untuk membalikkan agregat.
Indonesia kalah 4-2 dari Malaysia. Jadi runner up lagi.
Padahal saat itu, harusnya Indonesia juara. Bagi saya, kesempatan 2010 adalah kesempatan yang paling bagus diantara partai-partai final AFF lainnya yang dilalui Indonesia.
Harusnya juara, namun gagal. Luka, kembali luka, akibat kekalahan tersebut.
Luka yang belum pulih hingga 2021 ini jika mengingat momen tersebut.
ADVERTISEMENT
Semoga pertandingan penentuan penyisihan grup Indonesia vs Malaysia Piala AFF 2020 ini dimenangkan Indonesia.
Bravo Garuda.