Tantangan di Balik Peluang Industri Makanan dan Minuman Halal di Indonesia

Bagaskara Bagus Yuddi Putra
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Syariah IPB University
Konten dari Pengguna
28 Maret 2022 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagaskara Bagus Yuddi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Sate Kambing : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Sate Kambing : pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri makanan dan minuman halal di Indonesia memiliki peluang yang begitu besar.Banyaknya masyarakat muslim yang tinggal di Indonesia menjadi salah satu peluang bagi industri tersebut.Laporan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 menunjukan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara konsumen makanan halal dengan jumlah konsumsi mencapai US$144 miliar.
ADVERTISEMENT
Besarnya permintaan konsumen di Indonesia menjadikan industri makanan dan minuman halal di Indonesia sangat berpeluang.Hal ini juga menjadi tanda bahwa Indonesia sangat berpotensi dalam industri ini.Indonesia dapat menjadi pemain utama,bukan hanya sebagai konsumen.Namun,untuk menjadi pemain utama Indonesia harus dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada dalam pengembangan industri tersebut.
Tantangan dalam Permintaan dan Pasar
Banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam segmen permintaan dan pasar,seperti banyaknya perusahaan multinasional dari luar yang sudah lebih dahulu bergerak di bidang ini.Hal tersebut menjadikan pelaku usaha baru maupun lama Indonesia harus dapat bersaing untuk mengembangkan industri makanan dan minuman halal di Indonesia.Untuk menghadapi tantangan tersebut,mereka harus memberikan inovasi-inovasi baru pada produk mereka agar dapat menarik minat para konsumen.
ADVERTISEMENT
Pelaku usaha untuk industri makanan dan minuman halal juga harus lebih meriset pergerakan,segmentasi,dan selera pasar.Dengan lebih mengenal pasar,para pelaku dapat menyesuaikan produk dan tujuan mereka.Hal ini menjadikan produk yang mereka tawarkan serta usaha mereka akan lebih dinamis.
Akses pasar internasional yang belum luas juga menjadi tantangan dalam segmen ini.Berbagai pihak harus dapat mencari solusi masalah ini,agar dapat membantu para pelaku usaha dari Indonesia dapat menjual produknya ke luar negeri.Dengan begitu,konsumen dari luar dapat lebih mengenal dan sekaligus menarik para pelanggan dari luar untuk membeli produk dari Indonesia.
Tantangan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Teknologi juga menjadi tantangan bagi industri makanan dan minuman halal.Teknologi dapat memudahkan proses-proses pekerjaan yang ada di industri ini,seperti contohnya memudahkan dalam proses produksi,proses distribusi,hingga komersialisasi dan promosi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu,teknologi yang dipakai oleh Industri makanan dan minuman halal di Indonesia harus dapat bersaing dengan teknologi yang ada di negara-negara lain.Kemajuan teknologi ini juga harus diikuti dengan edukasi ke pekerja dan pelaku usaha dalam industri ini agar teknologi dapat berguna secara efisien.
Tantangan untuk Menjaga Kehalalan dan Inovasi pada Bahan Baku dan Produk
Suatu industri makanan dan minuman memerlukan bahan baku untuk menghasilkan produk.Industri ini membutuhkan bahan baku dan produk yang tetap terjaga nilai halalnya mulai dari proses perolehan bahan baku sampai ke konsumen.Hal ini penting agar makanan dan minuman hasil poduksi tidak kehilangan nilai halalnya.Untuk itu,hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam industri makanan dan minuman halal.
Bahan baku dan produk juga memerlukan riset lebih lanjut untuk pengembangan dan invoasi baru.Hal ini bertujuan agar bahan baku untuk produksi dan produk hasil memiliki nilai tambah dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam Peningkatan Kualitas SDM
SDM menjadi segmen yang penting dalam pengembangan segala macam indsutri.Sebab,SDM menjadi penggerak dalam perindustrian.
SDM di Indonesia masih kekurangan pemahaman dalam industri makanan dan minuman halal ini dari berbagai macam segi,seperti masih kurangnya pemahaman halal value chain dalam sistem produksi makanan dan minuman.Berbagai pihak yang mengerti tetang halal value chain harus memberikan edukasi tentang ini kepada pelaku usaha,pekerja,ataupun masyarakat.Hal ini perlu fokus lebih agar industri dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuannya
Selanjutnya,banyak juga masyarakat yang belum berminat untuk melakukan usaha di dalam industri ini.Masalah ini muncul karena masih kurangnya pemahaman mengenai peluang pada pasar halal.Hal ini harus dapat teratasi dengan pemberian informasi sekaligus edukasi agar menarik minat para masyarakat dalam industri ini.
ADVERTISEMENT
Tantangan Pelaku Usaha dalam Pembiayaan
Pelaku usaha yang ingin membuka usaha makan dan minuman halal terkadang ataupun sering terkendala dalam urusan pembiayaan.Pihak pembiayaan biasanya membutuhkan jaminan tangible yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha. Jaminan tersebut dapat berbentuk ijazah,sertifikat,dan terutama business plan.Jaminan ini lah yang menjadi masalah bagi pelaku usaha untuk membuka usahanya .Oleh karena itu,perlunya solusi untuk tantangan ini,baik itu membantu pelaku usaha dalam pemenuhan jaminannya ataupun melonggarkan jaminan tersebut.Namun,hal ini sulit dilakukan karena menyangkut kepercayaan.
Kesimpulan
Tantangan ini merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh Indonesia untuk memajukan industri makanan dan minuman halalnya.Hal tersebut sejalan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri tersebut.Jika Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri tersebut ataupun menjadi pusat dalam industri halal,maka ekonomi di Indonesia juga akan sangat terbantu.Oleh karena itu,tantangan-tantangan ini harus dapat diselesaikan oleh segala pihak di Indonesia untuk memajukan industri halal dan sekaligus memajukan ekonomi di Indonesia.
ADVERTISEMENT