Mengapa Si Kecil Berbohong?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2018 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berbohong (Foto: Dok. Shuterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbohong (Foto: Dok. Shuterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampai dia berusia 3 atau 4 tahun, si Kecil belum benar-benar dapat membedakan antara realitas dan fantasi. Ini artinya, anak usia 1 atau 2 tahun tidak mungkin memahami konsep berbohong dan berkata jujur.
ADVERTISEMENT
Bualan si Kecil mungkin berasal dari:
Imajinasi aktifnya
Kreativitas si Kecil sedang berkembang begitu pesat sehingga kadang-kadang dia berpikir apa yang dia percayai adalah kenyataan.
Kelalaian
Bagaimana caranya seorang anak berusia 2 tahun ingat siapa pemilik boneka Teletubbies yang dipegang temannya? Dia hanya tahu dia menginginkannya kembali sekarang.
Ketika Moms marah karena menemukan coretan krayon si Kecil di dinding rumah dan si Kecil tidak mau mengaku bahwa dia yang melakukannya, dia tidak sedang berbohong, dia hanya lupa dia yang mencorat-coret dinding rumah.
Atau, bisa jadi si Kecil berharap dia bukan orang yang mencorat-coret dinding. Dia sedang meyakinkan dirinya sendiri bahwa bukan dia yang melakukannya.
Sindrom Malaikat
Seorang anak yang merasa bahwa orang tuanya berpikir dia tidak dapat berbuat salah mulai memercayai dirinya sendiri bahwa dia selalu benar. “Ibu dan Ayah mencintaiku karena aku berperilaku sangat baik. Anak baik tidak akan menumpahkan susu seperti itu. Susu apa? Aku tidak melihat ada susu yang tumpah!” Begitu mungkin kira-kira isi otak balita yang belum begitu paham konsep berbohong dan berkata jujur.
ADVERTISEMENT
Moms sebenarnya tidak perlu khawatir si Kecil tumbuh menjadi pembohong karena semua anak kurang lebih juga melalui fase ini. Saat ini, cukup rilekskan diri Moms dan nikmati semua cerita bohongnya.
Fantasi “berwarna-warni” anak usia 2 tahun umumnya tidak berbahaya dan merupakan bagian dari perkembangan normal anak usia tersebut. Lagipula, balita sering dibacakan kisah dongeng. Adalah normal bahwa dia ingin membuat dongeng tentang dirinya sendiri.
Strategi Agar si Kecil Tumbuh Menjadi Orang Jujur
Ilustrasi anak perempuan.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak perempuan. (Foto: Shutterstock)
Dorong si Kecil untuk jujur
Alih-alih marah pada kelakukan buruk si Kecil, beri kesempatan dirinya untuk berbicara jujur dan hargai kejujurannya.
Jangan menuduh
Buatlah si Kecil mengakui kesalahannya, bukan membuat mereka semakin menyangkal.
Jangan membebani si Kecil
ADVERTISEMENT
Jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi atau memberikan banyak aturan kepada si Kecil. Dia tidak akan mengerti atau tidak bisa mengikuti aturan-aturan tersebut. Dia mungkin merasa harus berbohong untuk menghindari kekecewaan Moms.
Bangun kepercayaan si Kecil
Biarkan si Kecil tahu bahwa Moms memercayainya dan bahwa Moms dapat dipercaya. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak mereka sebagai orang yang dapat dipercaya. Selalui tepati janji dan ketika Moms harus melanggar janji, minta maaflah. Dan yang paling penting, pujilah si Kecil kapanpun dia berkata jujur.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor