Tanggapan Felix Siauw soal Surat Instruksi Disdik Babel yang Dibatalkan

Konten Media Partner
3 Oktober 2020 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Felix Siauw. Foto: Facebook/ @Felix Siauw
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Felix Siauw. Foto: Facebook/ @Felix Siauw

Tanggapan Felix Siauw soal Surat Instruksi Disdik Babel yang Dibatalkan

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengarang buku Muhammad Al Fatih, yakni Felix Siauw merespons terkait dibatalkannya Surat instruksi Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung (Babel) Nomor: 420/1109.f/DISDIK tanggal 30 September 2020 tentang mewajibkan para siswa SMA, SMK, dan Sederajat untuk membaca buku Muhammad Al Fatih 1453 penulis Felix Siauw.
ADVERTISEMENT
Lewat Video berdurasi 11 menit dengan judul Tentang Persekusi Buku, di upload melalui akun Instagram Pribadinya. Felix Siauw menceritakan duduk perkara surat instruksi Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung (Babel) tersebut.
"Saya harap supaya beritanya tidak simpang siur sehingga bisa mendudukan secara sempurna," kata Felix.
Felix mengaku tahu soal surat tersebut setelah dirinya mendapatkan pemberitahuan (Forward) dari seorang teman.
"Tanggal 30 september 2020 kalau tidak salah, ada sebuah surat dari pemerintah Bangka Belitung dari dinas pendidikan saya di forward teman isinya adalah sebuah ajakan untuk membuat resensi buku Muhammad Al Fatih 1453, Ceritanya pada tanggal 1 oktober 2020 itu dibatalkan," ungkapnya.
Felix menyindir kelompok tertentu yang mendalangi dan mendesak sehingga Disdik Babel membatalkan surat tersebut. Ia pun mengaku kasihan dengan Kepala Dinas karena akan dinilai macam-macam.
ADVERTISEMENT
"Saya sih seneng dapat kabar buku ini akan dipakai untuk peserta didik, tapi dalam hati, dari awal saya sudah mikir gini, kasihan dengan Kepala Dinas nya karena apa? karena dituduh macem-macem. Karena apa karena di Indonesia inikan orang-orang berita baik itu tidak suka tapi kalau berita buruk malah suka, perkara jelas malah di tolak, yang buruk malah ditanggapi dengan lapang terbuka, beberapa orang sih ga semua tapi adalah kelompok-kelompok yang kayak gitu," tutur Felix.
"Kelompok-kelompok inilah yang mungkin ada dibalik penekanan itu. Kita tidak usah sebut kelompoknya dan saya pikir tidak penting tapi kelakuan yang begini saya sayangkan," tambahnya.
Ia pun bertanya-tanya apa esensi yang ada di buku Muhammad Al Fatih itu, yang lantas membuat orang-orang tertentu kebakaran jenggot, seolah-olah buku ini lebih berbahaya dari PKI, atau lebih berbahaya dari buku porno.
ADVERTISEMENT
"Yang buku pornografi, yang buku komunis pun mereka tidak pernah saya pikir untuk mempersekusi buku-buku seperti itu, tetapi berkaitan Muhammad Al Fatih mereka seperti kebakaran jenggot,"
Ia mengaku menuliskan buku Tersebut lantaran menginginkan orang punya kesadaran sebuah pengetahuan tentang agama, tentang Muhammad Al Fatih, tentang kejayaan islam di masa-masa ketika masih ada orang meyakini setiap perkataan Rasulullah SAW.
"Jadi itu kemudian ditulis di dalam buku Muhammad Al Fatih 1453," imbuhnya.
Pada akhir Video, Felix mengaku respect dengan Kepala Dinas Pendidikan Babel. Ia pun berkeinginan untuk bertemu langsung, untuk meminta nasihat dan menanyakan alasan beliau memilih buku Muhammad Al Fatih 1453.
"Jadi bukan problem nya kepala dinas, bahkan respect kepada kepala dinas provinsi Bangka Belitung. Andai suatu saat nanti allah memperjumpakan saya dengan beliau. Mudah-mudahan secara langsung untuk meminta nasihat, untuk bisa bersambung hati kepada beliau. Pasti ada alasan kenapa beliau memilih buku itu. Dan saya akan dengan sukarela mendengarkan apa yang akan disampaikan. Dan semangat apa yang kemudian ada pada beliau, sehingga begitu peduli terhadap generasi muda," tukasnya.
ADVERTISEMENT