Kala Caleg di Babel Bikin Foto Spanduk Terbalik agar Menarik

Konten Media Partner
11 Maret 2019 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk Zamzani Caleg dari PPP Dapil Kabupaten Bangka, Berpose dengan cara terbalik
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk Zamzani Caleg dari PPP Dapil Kabupaten Bangka, Berpose dengan cara terbalik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pangkalpinang, Babel Hits - Alat Peraga Kampanye (APK) masih menjadi salah satu sarana efektif bagi para peserta Pemilu 2019 untuk mengenalkan diri ke publik. Beragam desain dibuat para calon legislatif (caleg) agar dapat lebih dikenal masyarakat.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya yang dilakukan Zamzani (28 tahun), caleg muda dari PPP Provinsi Bangka Belitung. Ia memilih ikut dalam Pileg 2019 tingkat Kabupaten Bangka.
Hal berbeda ditunjukan Zamzani pada desain spanduknya, yakni memilih memasang foto dengan pose terbalik.
Dirinya beralasan dengan memasang foto terbalik sebagai salah satu media peralihan agar masyarakat dapat mengingat namanya.
"Logikanya, di dalam surat suara ini hanya tertera nomor dan nama, foto tidak ada dan umumnya masyarakat melihat versi wajah, tidak melihat tertera apa yang ada di spanduk atau baliho," ujar Zamzani kepada babelhits.com, Senin (11/3).
Selain itu juga, Zamzani mengatakan spanduk yang ia buat ini mengandung konsep ingatan atau dopamin. Tujuannya membangun daya ingat yang kuat kepada masyarakat terhadap foto yang tertera di spanduk para caleg.
ADVERTISEMENT
"Sehingga masyarakat akan bertanya- tanya siapa spanduk yang fotonya terbalik, maka orang tahu nama saya," katanya.
Menurut Zamzani apa yang ia lakukan pada APK sangat berdampak pada popularitasnya. Lantaran sejak ia memasang baliho atau spanduk tersebut, banyak masyarakat yang mencoba menghubunginya untuk sekadar tahu sosok dirinya.
Hal berbeda dilakukan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat Bangka Belitung, yakni Framayoga (37). Ini kali kedua Yoga, sapaan akrabnya, maju di pileg-- kali pertama tahun 2009.
Ia memilih mendesain APK memasang fotonya sambil memegang sepeda. Yoga beralasan apa yang disampaikan oleh APK tersebut sebagai wujud kejujuran tentang kepribadiannya.
"Ini menggambarkan diri kita itu apa adanya, artinya kalau saya menjual image memakai kopiah tidak mungkin karena kita tidak merasa orang religius. Kalau saya buat religius seolah-olah saya menipu masyarakat," kata Yoga.
ADVERTISEMENT
Pilihan memajang sepeda, dikatakan Yoga hal tersebut tidak lepas dari hobinya bersepeda. Selain itu juga bersepeda identik dengan sportif, juga bisa mewakili orang muda. Sehingga ini mencerminkan nantinya di legislatif butuh sosok muda dan mungkin menawarkan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada.
Meski demikan, diakui Yoga, banyak ragam persepsi masyarakat soal APK yang ia miliki.
"Banyak yang bilang itu tongkat, ada juga yang bilang itu benda keramat," katanya.
Maju di Pileg 2019, Yoga mengaku sudah menghabiskan dana sebesar Rp 30 juta guna memenuhi APK. Dirinya pun membatasi dana untuk APK dan menargetkan akan menghabiskan uang sebesar Rp 50 juta. Uang yang sudah dikeluarkan ini tidak saja digunakan untuk mencetak spanduk atau baliho tapi juga digunakan untuk membayar jasa pemasangan.
ADVERTISEMENT
"Satu titik saja saya bisa habiskan 500 ribu rupiah," kata Yoga.
Yoga ternyata tidak saja memesan APK di percetakan lokal, Ia juga melakukan pemesanan di percetakan luar daerah seperti kartu nama, kertas suara, dan kalender. Menurutnya selisih harga serta bahan dasarnya jauh lebih murah dan bagus jika dibandingkan dengan percetakan di Bangka.
"Untuk spanduk saja, saya cetak di sini karena pertimbangan berat. Tapi kalau untuk yang lain, saya pesan di luar, selisihnya cukup banyak bisa dua kali lipat. Maka saya pesan di luar," kata Yoga.
Penulis: Tim Babel Hits