Jejak PLTU Terbesar Se-Asia Masa Kolonial Belanda di Pulau Bangka

Konten Media Partner
13 Juli 2019 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Ist.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lokomotif adalah salah satu bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian kereta api.
ADVERTISEMENT
Lokomotif yang ditemukan di sejumlah daerah di Bangka Belitung menjadi salah satu bukti sejarah kependudukan Belanda. Pada tahun 1917, Belanda mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terbesar se-Asia yang letaknya berada di Mantung, Belinyu.
Ginta Babelhits.
Menurut Kepala Museum Timah Pangkalpinang, Taufik, PLTU Mantung adalah bagian dari sejarah industri di Pulau Bangka yang lokasinya tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Gudang, Belinyu. Pada masa penjajahan Belanda, daerah ini merupakan sentral Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menyuplai tenaga listrik di Pulau Bangka.
Tidak ada catatan pasti mengenai asal-usul nama Mantung. Meskipun demikian, konon di sini dulu tinggal seseorang bernama Thung, yang biasa dipanggil “Paman Thung” sehingga muncul sebutan “Man Thung”.
"Nah inilah salah satu bukti peninggalannya, yang gunanya dahulu untuk mengangkat material tambang dan batu-bara sebagai bahan bakar PLTU tersebut," ujar Taufik.
Ginta Babelhits
Taufik menambahkan pihaknya memiliki satu unit di Museum Timah ini, lokomotif ini tersebar di beberapa daerah Pulau Bangka, salah satunya ada di Muntok dan kawasan Tongaci, Sungailiat.
ADVERTISEMENT
"Karena kita menempatkan lokomotif ini di luar, kita selalu memperhatikan faktor cuaca. Tapi karena terbuat dari timah, kebetulan sedikit tahan dari karatan," tutur Taufik.
Kepala Museum Timah Pangkalpinang, Taufik.
Saat ini kondisi PLTU Mantung hanya masih menyisakan puing-puing serta bangunan-bangunan eks gudang dan perkakasnya saja di sekitar pantai. Namun, daerah ini pernah menjadi pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara di masa itu. Terbukti dengan banyaknya peninggalan-peninggalan bekas aktivitas tersebut.