PERMASALAHAN BLACK CAMPAIGN CPO INDONESIA DI KAWASAN EROPA

Konten dari Pengguna
16 November 2017 22:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atyucca Sofia Maitrinia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh:
Abraham Risyad Al Faruqi, Atyucca Sofia Mairinia, David S.K.A.P, Donaya Azhar, Rindo Wifarsyah
ADVERTISEMENT
Latar Belakang
Perdagangan internasional menyebabkan peningkatan pilihan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi masyarakat. Perdagangan yang terjadi antar negara juga dapat meningkatkan kompetisi antar produsen dan negara. Meskipun demikian beberapa pihak masih menganggap liberalisasi perdagangan akan membawa dampak buruk. Pihak-pihak tersebut kemudian memberlakukan hambatan perdagangan, baik untuk barang ekspor maupun impor.
Hambatan dalam perdagangan internasional dapat berbentuk dua macam yaitu hambatan tarif dan non-tarif. Hambatan tarif yang merupakan kebijakan proteksionis, dengan cara mengenakan bea masuk kepada setiap barang dan jasa yang masuk. Sedangkan hambatan non-tarif merupakan pembatasan yang diakibatkan oleh larangan, kondisi, atau persyaratan pasar tertentu yang membuat impor atau ekspor produk menjadi sulit atau mahal. Salah satu bentuk hambatan non-tarif adalah adanya black campaign atau kampanye hitam yang dilakukan satu pihak untuk merugikan pihak lain. Indonesia sempat mengalami hambatan tersebut pada komoditas minyak kelapa sawit dengan bentuk produk olahan utamanya berupa Crude Palm Oil (CPO). Produk CPO dari Indonesia mendapat citra buruk di pasar Eropa.
ADVERTISEMENT
Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Dilansir dari Indonesia-investment.com, Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar dengan produksi pada 2016 sebesar 36 juta ton metrik. Mayoritas hasil produksi minyak kelapa sawit Indonesia diekspor ke Cina, India, dan Belanda. Pada sektor pertanian, minyak sawit merupakan industri terpenting di Indonesia yang menyumbang di antara 1,5 - 2,5 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB). Selain menjadi komponen penting dalam ekspor, industri perkebunan dan pengolahan sawit menjadi penghasil devisa dan memberikan kesempatan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia
Dampak Black Campaign yang dialami Indonesia
ADVERTISEMENT
Berhembusnya kabar buruk yang menimpa Indonesia yang merupakan black campaign dari negara Eropa tentunya menyebabkan kerugian materiil maupun non materiil bagi Indonesia. Amran Sulaiman, selaku meneteri pertanian mengatakan bahwa black campaign dapat memicu kerusakan hutan karena apabila harga CPO (Crude Palm Oil) turun, maka hal tersebut akan berdampak pada perpindahan pekerjaan petani kelapa sawit ke petani lainnya. Untuk mecari penghasilan lainnya, para petani tersebut membabat lahan hutan sehingga menimbulkan deforestation. Selain itu, reputasi CPO dari Indonesia rusak karena banyaknya pihak-pihak yang menjatuhkan CPO Indonesia. Adanya tuduhan yang tidak benar erkain kandungan dari minyak kelapa sawit Indonesia. Prancis menyerukan bahwa produk kelapa sawit Indonesia mengandung lemak jenuh yang dapat mengancam kesehatan manusia, seperti mengakibatkan obesitas, penyakit jantung, dan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Solusi
Ditemukannya beberapa persyaratan dari sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System) yang tidak terdapat dalam sertifikasi ISCC (International Sustainability and Carbon Certification), yaitu dalam hal social conditions dan forest protection sehingga diperlukannya revisi pada sertifikasi ISPO untuk disesuaikan dengan serifikasi ISCC. Selain itu, pada tahun 2017, diketahui bahwa hanya 12 persen perkebunan kelapa sawit di Indonesia sudah tersertifikasi ISPO. Jumlah presentase yang sedikit tentu harus diatasi dengan pengupayaan jalur sosialisasi. Perlunya pemerintah memperbaiki stigma buruk dari masyarakat dunia tentang kondisi kelapa sawit di Indonesia Indonesia menjadi perhatian yang sangat khusus. Pemerintah dapat re-branding kualitas dan kondisi CPO Indonesia yang dinilai sangat bagus dengan pembuatan video mengenai sistem kelapa sawit di Indonesia.
ADVERTISEMENT