Limbah Bisa Dijual??

Asvi Raihan
Mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
21 Januari 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asvi Raihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                           (Dokumen Pribadi, Asvi Raihan)
zoom-in-whitePerbesar
(Dokumen Pribadi, Asvi Raihan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Urine sapi yang dianggap limbah oleh banyak orang ternyata mengandung banyak manfaat, terutama dalam pembuatan pupuk cair, digunakan sebagai penyubur serta penutrisi tanaman. Biasanya orang-orang hanya mengetahui pupuk terbuat dari bahan limbah yang padat (kotoran ternak) ataupun dari bahan kimia.
ADVERTISEMENT
Pupuk bisa di buat dengan bahan utamanya dari limbah cair. Urine sapi yang biasanya dibiarkan begitu saja ternyata bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual. Sekarang ini, sebagian orang yang mempunyai ternak sapi bisa mengolah dan memanfaatkan limbah urine tersebut sebagai produk untuk usaha.
Desa Sendangadi, Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu Desa yang peternak sapinya sudah bisa mengelola dan memanfaatkan limbah urine tersebut untuk dipasarkan menjadi produk pupuk cair, sebagai alternatif dari pupuk bahan padat dan bahan kimia.
Kesuksesan pemanfaatan limbah di Desa Sidangadi berhasil mengurangi limbah yang setiap hari terproduksi. Dari hal itu, ada peran program dari beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang mensosialisasikan dan memberikan pelatihan terkait manfaat dan daya jual limbah urine sapi. “Program dari mahasiswa ini sangat membantu kami sebagai peternak sapi yang kurang memahami pemanfaatan limbah. Biasanya kami hanya mengolah limbah padatnya saja (kotoran sapi), itu juga tampa mengetahui cara pengolahannya dengan baik dan maksimal,” ujar Teguh Widodo seorang peternak sapi.
ADVERTISEMENT
Pembuatan pupuk urine yang dapat dilakukan dengan cukup sederhana, berbahan dasar urine sapi yang dicanpur dengan bahan yang murah dan gampang ditemui, serta nantinya dapat menghasilkan produk dari limbah yang bermanfaat. Dengan hanya mencampurkan bahan utamanya yaitu urine yang sudah di saring, empon-empon (rempah-rempah masakan, bahan kimia untuk pengikat munculnya nutrisi, dan diamkan campuran limbah tersebut selama dua minggu pada tempat yang kedap udara, dan selalu diaduk setiap sore hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
(Dokumen Pribadi, Asvi Raihan)
“Kami selaku mahasiswa ingin sekali berkontribusi untuk bisa bermanfaat dengan program pemberdayaan masyarakat ini, terkhusus pelatihan pemanfaatan limbah urine sapi dengan pelatihan cara menjual produk dari pupuk cair ini lewat media digital. Sehingga bisa memberikan manfaat kedepannya dan program ini bisa berjalan seterusnya serta berkembang untuk bisa membantu peternak di Desa Sidangadi ini,” Fathiyah Rafa, salah satu mahasiswa UMY.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya program dari mahasiswa tersebut, membuka mata masyarakat di Desa Sidangadi untuk bisa mengolah dan menjual produk limbah disekitarnya, terkhusus peternak sapi terhadap cara pengelolaan dan pemanfaatan limbah urine. Juga membantu Desa tersebut untuk mandiri dengan bisa mengelola dan mengolah limbah supaya bisa bermanfaat dan menjadikannya sebagai produk nilai jual tinggi.
(Dokumen Pribadi, Asvi Raihan)