Menjadi Pendidik yang Baik, Sudahkah?

Asep Rudi Nurjaman
Dosen UPI Kampus di Cibiru, Ketua Yayasan Bintang Cendikia Al Muhyidin
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2020 15:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Rudi Nurjaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belajar tanpa kehadiran guru dikelas menjadi salah satu penyebab hilangnya ruh pembelajaran yang dilakukan oleh para siswa. Para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Kendati saat ini banyak sekolah yang menerapkan konsep CBSA, guru tetap memiliki peranan penting yang tidak bisa digantikan dengan kehebatan komputer sekalipun. Oemar Hamalik, (1990:52) menyatakan bahwa dalam system dan proses pendidikan mana pun, guru tetap memegang peranan penting.
ADVERTISEMENT
Menyadari pentingnya kehadiran guru di tengah-tengah siswa yang sedang belajar, maka dapat disimpulkan guru yang baik adalah guru yang selalu hadir dan bersama-sama siswa melakukan proses pembelajaran dan terus melakukan evaluasi perbaikan dalam memberikan pengajaran kepada siswa. Tidak sedikit fenomena yang terjadi, dimana guru disibukan dengan aktifitas lain sehingga harus meninggalkan kelas, siswa dituntut belajar mandiri atau secara kelompok tanpa kehadiran seorang sosok yang penting yaitu guru sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
Boleh jadi, kegagalan para siswa dalam belajar diakibatkan oleh salah satu penyebabnya yaitu guru/pendidik yang sering meninggalkan kelas. Bahkan, sering terjadi kenakalan-kenakalan yang dilakukan siswa di kelas itu karena ulah oknum guru yang lalai dalam mengemban kewajiban mengajar di kelas. Sebagai contoh, kasus kekerasan yang dilakukan oleh peserta didik di dalam kelas yang sempat viral baru-baru ini, seorang siswa menganiyaya teman satu sekolahnya di dalam kelas itu disebabkan bukan semata-mata hanya kesalah pahaman antara siswa akan tetapi menunjukan kurangnya pengawasan guru selama proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Seandainya, seorang guru selalu hadir terutama ketika menjalankan tugasnya mengajar di kelas, kemungkinan kejadiaan pahit tersebut tidak akan terjadi minimal dapat dicegah oleh guru.
ADVERTISEMENT
Menjadi guru yang baik perlu pengorbanan yang lebih bukan hanya waktu, tenaga dan fikiran bahkan waktu untuk keluarga juga dikorbankan demi tanggung jawab terhadap anak didiknya. Setidaknya, untuk menjadi guru yang baik, seorang guru hendaknya mengetahui beberapa ciri pendidik yang baik, diantaranya; Pertama, pendidik yang baik akan memiliki niat yang lurus. "Innamal a’malu binniat”, sesungguhnya amal itu tergantung niat. Apabila niat pendidik baik, maka dapat dipastikan segala aktifitas yang dilakukan akan baik. Namun sebaliknya, apabila niat menjadi seorang pendidik bukan untuk mencari ridho Alloh SWT, dan mencerdaskan generasi bangsa semata tentu dapat dipastikan dalam melaksanakan tugasnya akan kurang dalam tanggungjawab terhadap keberhasilan para siswanya tentunya pengawasan dan pengajaranpun tidak akan dilakukan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Kedua, mendidik dengan hati bukan dengan emosi. Setiap pendidik pasti memilik permasalahan dalam hidupnya, namun pendidik yang baik akan mampu mengelola emosi sehingga apapun permasalahan yang dihadapi di luar atau di rumah tidak akan berdampak terhadap profesionalitas guru dalam mendidik. Ketiga, bangga dengan kesuksesan peserta didiknya, artinya pendidik yang baik akan memaknai kesuksesan siswanya adalah kesuksesan gurunya itu sendiri.
Keempat, sabar dalam menghadapi rintanga. Sorang pendidik tentunya akan selalu dihadapkan dengan barbagai hambatan atau rintangan yang dihadapi oleh siswanya, namun dengan kesabaran seorang pendidik tentunya akan selalu ada jalan keluar/solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi. Kelima, kepuasan ketika bermafaat untuk banyak orang. Penghargaan dengan nilai rupiah tidak akan sebanding dengan pengorbanan yang diberikan seorang pendidik. Namun, kepuasan batin ketika bermafaat untuk banyak orang mampu membayar lelah dan letih dari pengorbanannya.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami ciri-ciri pendidik yang baik, diharapkan semakin banyak guru yang tetap bangga dan istiqomah dalam menjalankan tugas mulia meskipun apa yang didapat belum setimpal dengan apa yang dikerjakan oleh seorang guru. Semoga***