Diplomasi Pencak Silat di Aljazair

Aryadi Ramadhan
Senang Memandang Alam
Konten dari Pengguna
26 Maret 2021 21:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aryadi Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bangga atas apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan oleh para pendahulu kita dalam menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi ini, salah satunya melalui penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika 1955. Sikap anti terhadap penjajahan tentunya harus kita teguhkan, baik dalam kehidupan kita sehari-hari maupun dalam politik luar negeri Indonesia.
Image by www.uniqpost.com
Aljazair adalah salah satu negara di Afrika yang sangat mengapresiasi peran Indonesia bersama Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan dalam menginisiasi Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika, serta melawan kekuatan kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Konferensi tersebut menghasilkan Dasasila Bandung yang isinya berupa dukungan bagi perdamaian dan kerja sama dunia. Konferensi tersebut juga akhirnya membawa terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.
Hari ini, Aljazair adalah salah satu sahabat terdekat Indonesia di benua Afrika, tepatnya di Afrika Utara. Betapa tidak, 7 tahun setelah pelaksanaan KAA 1955, tepatnya pada 1962, Aljazair mendapatkan kemerdekaannya dari Prancis.
Martyr's Memorial of Algeria. Image by Atlasobscura
Hubungan Indonesia dan Aljazair seperti kata pepatah “Jauh di mata, namun dekat di hati”. Kedekatan hubungan Indonesia dan Aljazair ini tidak hanya terefleksi dari keeratan hubungan politik, tetapi juga kedekatan emosional masyarakatnya terhadap bangsa Indonesia. Jadi jangan heran, jika kalian berkunjung ke Aljazair, kalian akan mendapatkan sambutan yang hangat dari seluruh lapisan masyarakat Aljazair.
ADVERTISEMENT
Tulisan saya sebelumnya, Negeri Gemar Salam, sedikit menggambarkan bagaimana kedekatan hubungan Aljazair dengan Indonesia yang diwujudkan dengan dibangunnya patung Presiden Soekarno di Ibu Kota negara Aljazair, Alger, pada tahun 2019.
Patung Presiden Soekarno di Ibu Kota Alger, Aljazair. Image by Aryadi Ramadhan
Bentuk kedekatan konkret masyarakat Aljazair terhadap Indonesia juga tercermin dari kedekatan budaya, misalnya melalui olahraga bela diri Pencak Silat. Sejak tahun 2015, salah satu aliran ilmu bela diri Pencak Silat Indonesia, Tapak Suci, berkembang pesat di Aljazair yang dikembangkan langsung oleh warga negara Aljazair, Mr. Lahcene Sekfane.
Mr. Lahcene Sekfane, Pendiri Tapak Suci di Aljazair. Image by Aryadi Ramadhan
Sejak hadirnya Tapak Suci di Aljazair, terlihat antusiasme masyarakat Aljazair terhadap Pencak Silat Indonesia. Hal ini terbukti dengan meningkat tajamnya jumlah siswa yang saat ini telah mencapai 4.000 orang. Meningkat pesatnya Tapak Suci di Aljazair disinyalir karena olahraga ini berasal dari Indonesia dan merupakan olahraga dengan unsur Islam.
Siswa Tapak Suci di Aljazair. Image by Lahcene Sekfane
Saat masih bertugas di Perwakilan RI di Alger sampai tahun 2019, saya pernah mencoba mencari tahu apa yang membuat masyarakat Aljazair tertarik dengan Pencak Silat dengan langsung bertanya kepada para siswa Tapak Suci di Aljazair. Dari sejumlah murid yang saya tanyakan, termasuk kepada Pendiri Tapak Suci di Aljazair, mereka menjawab karena Tapak Suci berasal dari Indonesia dan merupakan ilmu bela diri dengan unsur Islam. Dalam hati saya berkata, sungguh luar biasa apresiasi masyarakat Aljazair terhadap Indonesia.
Pertemuan Dengan Pengurus Pencak Silat Aljazair, Mr. Lahcene Laksane. Image by Lahcene
Untuk semakin meningkatkan kesadaran terhadap olahraga bela diri asal Indonesia ini, pengurus dan sejumlah siswa Tapak Suci Aljazair kerap mendemonstrasikan atraksi bela diri ini di sejumlah kegiatan KBRI Alger, misalnya resepsi diplomatik, malam kebudayaan, dan sebagainya.
Siswa Tapak Suci Aljazair Mendemokan Ilmu Beladiri Pencak Silat di Resepsi Diplomatik Indonesia. Image by Lahcene Laksane
KBRI Alger juga menyelenggarakan Piala Dubes RI pada tahun 2020 untuk semakin meningkatkan eksistensi Pencak Silat Indonesia di Aljazair. KBRI turut menghadirkan Pendekar Tapak Suci Juara Internasional, Indro Catur, untuk memberikan coaching terhadap para pelatih di Aljazair, sehingga dapat meningkatkan kompetensi mereka.
Pembagian Hadiah Oleh Duta Besar RI untuk Aljazair pada Kejuaraan Nasional Pencak Silat di Aljazair. Image by Aryadi Ramadhan
Walhasil, tidak butuh waktu lama, kini Pencak Silat Tapak Suci telah bergabung di Federasi Ilmu Bela Diri Aljazair.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Pencak Silat Tapak Suci pun mendapat perhatian dari Pemerintah Aljazair. Kita berharap perkembangan Pencak Silat di Aljazair juga dapat diperhatikan dengan baik oleh semua pihak termasuk Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sehingga cita-cita Pencak Silat dapat dilombakan pada Olimpiade Paris 2024 dapat terealisasi.