Mengintip Merpati Motor, Museum Otomotif Pribadi Terbesar di Yogyakarta

Rasendriya Arka Reswara
Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
24 November 2022 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rasendriya Arka Reswara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lantai utama setelah pintu masuk. Foto oleh Rasendriya Arka
zoom-in-whitePerbesar
Lantai utama setelah pintu masuk. Foto oleh Rasendriya Arka
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merpati Motor, itulah nama museum otomotif pribadi terbesar di Yogyakarta yang terletak di Jalan Ahmad Dahlan. Museum ini mempunyai banyak sekali koleksi pribadi milik Pak Handoko mulai dari mobil tua hingga sepeda tua yang beliau koleksi sejak tahun 1970. Tiket masuk museum ini adalah 65 ribu rupiah yang nantinya akan digunakan untuk perawatan semua kendaraan yang ada di museum Merpati Motor ini.
ADVERTISEMENT
Masuk ke dalam Merpati Motor, saya dimanjakan oleh penampakan sepeda - sepeda tua milik Pak Handoko serta ada beberapa koleksi kendaraan roda tiga seperti Piaggio Ape yang beliau beli dengan harga 2 milliar. Sepeda yang di koleksi oleh Pak Handoko ini mayoritas adalah sepeda ontel tua dari berbagai macam negara, mulai dari dalam negeri hingga sepeda buatan Inggris yaitu dari kota Birmingham. Selain sepeda dan kendaraan roda tiga, di pintu masuk kita juga disambut dengan mobil "custom" bermesin motor Harley Davidson. Yang uniknya bukan hanya sepeda ontel saja yang terpampang di lantai utama Merpati Motor, tetapi ada juga sepeda listrik keluaran Eropa seperti Peugeot serta sepeda listrik lokal.
Masih di ruang yang sama, Merpati Motor juga menampilkan berbagai macam diecast dan kacamata jadul dari berbagai macam merek. diecast yang ada di museum ini mayoritas adalah diecast mobil, mulai dari skala 1:64 hingga 1:18 yang tertata rapih di ruangan berkaca. Lanjut ke ruangan berikutnya, kita disuguhi oleh berbagai macam jenis motor mulai dari motor "mini" hingga motor yang memiliki tiga roda. yang jadi perhatian saya adalah motor - motor "mini" seperti Honda Monkey, Honda Dax atau ST7o dan masih banyak motor "mini" lainnya dengan kondisi yang sangat mulus serta orisinil.
Beberapa koleksi motor "mini" milik Pak Handoko. Foto oleh Rasendriya Arka Reswara
Beralih ke lantai 2, masih banyak koleksi motor milik Merpati Motor serta sepeda yang terpampang rapih untuk memanjakan mata kita. Saya disambut oleh berbagai macam motor 2 tak yang diproduksi oleh pabrikan dari Jepang seperti Kawasaki dan Suzuki, selain itu ada motor yang lumayan populer bagi kalangan anak 90an yaitu Binter Merzy. Motor itu menjadi ikon serta salah motor bergengsi yang dimiliki oleh anak 90an dikarenakan body nya yang gagah serta suaranya yang sangar sehingga menjadi bahan perhatian dijalanan.
ADVERTISEMENT
Selain motor Jepang dan sepeda, Merpati Motor juga menyuguhkan brand motor favorit saya yaitu Vespa dan Lambretta. Ada berbagai jenis Vespa yang dipampang oleh Pak Handoko untuk memanjakan para pecinta motor Italy, mulai dari Vespa yang masih sering beredar di jalanan seperti Vespa Excel dan Vespa Sprint, hingga Vespa yang menjadi incaran para kolektor seperti SS90, VGLB, serta Vespa PTS90 yang dikenal memiliki bodi yang mungil. Selain Vespa juga ada brand asal Italy lainnya yaitu Lambretta, motor ini berbentuk mirip seperti Vespa tetapi populasi nya sangat langka dan juga menjadi incaran para kolektor motor klasik.
Koleksi Vespa dan Lambretta milik Pak Handoko. Foto oleh Rasendriya Arka Reswara
Selanjutnya saya beralih ke ruangan yang berisi motor Inggris serta motor Amerika yaitu Harley Davidson. Motor inggris seperti Norton dan Royal Enfield banyak sekali dan digemari oleh kalangan atas masyarakat indonesia, dikarenakan secara harga hanya kalangan atas yang mampu membeli nya serta sudah menjadi status sosial yang sangat bergengsi. Begitu juga dengan brand asal US ini yaitu Harley Davidson, yang hanya bisa dimiliki oleh orang penting ataupun orang yang memiliki duit lebih.
Koleksi Harley Davidson serta motor Inggris Seperti Norton dan Royal Enfield. Foto oleh Rasendriya Arka Reswara
Di Merpati Motor ini, Pak Handoko menampilkan motor asal Inggris dan Amerika ini yang tahun nya tergolong sangat tua dan merupakan bagian dari sejarah dunia karena motor - motor tersebut merupakan motor bekas perang. Tak hanya itu, terdapat motor yang dia temukan di ruang bawah tanah yang konon katanya hanya ada satu di dunia yaitu Chater Lea. Pak Handoko sendiri juga menemukan 3 motor lainnya dan sekarang menjadi koleksi pribadi di Merpati Motor.
Chater Lea, motor yang konon katanya hanya satu di dunia. Foto oleh Rasendriya Arka Reswara
Saya akhirnya bergerak ke ruangan selanjutnya, Merpati Motor juga menyimpan koleksi yang berisikan sepeda ontel dari berbagai negara. Ada satu sepeda yang paling menarik perhatian saya, yaitu Dakati. Arti Dakati sendiri adalah Sepeda Kayu Jati, sepeda ini adalah sepeda buatan lokal dan dibuat sepenuhnya menggunakan kayu jati. Mulai dari rangka hingga bagian kaki - kaki seperti velg dan sistem pengereman.
Sepeda Dakati, sepeda yang berbahan dasar kayu jati. Foto oleh Rasendriya Arka Reswara
Kemudian saya lanjut ke tempat yang digemari oleh para pecinta mobil tua. Tempat ini adalah penyimpanan pribadi mobil tua milik Pak Handoko sekaligus garasi pribadi. Di sini terdapat banyak koleksi mobil tua yang mayoritas mobil keluaran Eropa. ada beberapa Mercedes Benz serta mobil yang populasi nya sangat langka dan jarang beredar di jalanan yaitu mobil bermerek MG, mobil keluaran asal Inggris ini menyita perhatian saya walaupun kondisi nya kurang terlihat bagus. Kemudian lanjut kebelakang ada satu lagi mobil yang menyita perhatian saya yaitu sebuah Mercedes Benz 280S atau di kenal dengan Mercy "kebo". mobil ini dulunya dimiliki oleh istri Almarhum Bapak Soeharto yaitu Ibu Tien Soeharto. yang paling bikin saya terpana adalah plat dari mobil itu sendiri, yaitu B 73 TS. Yang berarti kepanjangan dari Tien Soeharto.
Mobil Bekas Ibu Tien Soeharto. Foto oleh Rasendriya Arka Reswara