Overwork: Fenomena Kerja Berlebihan pada Para Pekerja Ibu Kota

Aqillah Sandrina Putri Efyandi
Mahasiswi Marketing Communication di Binus University
Konten dari Pengguna
8 Februari 2022 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aqillah Sandrina Putri Efyandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: shutterstock.com (ilutrasi overwork)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: shutterstock.com (ilutrasi overwork)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang yang masih belum menyadari bahwa kerja berlebihan atau overwork akan menghambat kesuksesan mereka. Orientasi mereka yang selama ini mereka pegang adalah kerja, kerja, dan kerja. Kerja untuk sukses, kerja untuk kaya, padahal kerja yang berlebihan akan menghambat semuanya. Kamu akan kelelahan, stres, tidak bahagia, atau bahkan berujung tidak sukses.
ADVERTISEMENT
Hal ini semakin diperkeruh oleh situasi dan kondisi yang tidak pasti seperti sekarang, pandemi Covid-19 yang membuat para pekerja terpaksa harus bekerja dari rumah. Meskipun konsep bekerjanya Work From Home, tetapi tidak dipungkiri waktu kerja mereka jadi jauh lebih panjang. Survei terbaru dari Word Economic Forum menyebutkan bahwa perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan WFH adalah sebanyak 91,7%. Berdasarkan survei ini, dapat disimpulkan bahwa tidak sedikit pekerja yang mungkin harus kerja terus-menerus tanpa kenal waktu di masa pandemi ini.
Para pekerja di masa pandemi dipaksa harus meluangkan waktunya untuk bekerja lebih banyak, seperti berkirim email sampai larut malam, meeting dadakan, dan harus mengorbankan tidurnya untuk mengejar tenggat waktu. Budaya kerja berlebihan ini telah hadir di tengah-tengah pekerja ibu kota yang berakhir menjadi obsesi untuk kerja berlebihan.
ADVERTISEMENT
Berikut alasan mengapa banyak pekerja yang rela menghabiskan waktunya untuk bekerja berlebihan.
Pelampiasan
Biasanya seorang pekerja yang terus kerja berlebihan menjadikan pelampiasan sebagai alasan. Terutama di masa pandemi yang membuat mereka tidak bisa beraktivitas di luar rumah seperti biasanya, semua rencana dan kegiatannya pun sangat dibatasi. Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja keras seperti ini menganggap pekerjaan mereka sebagai bentuk dari mengekspresikan diri.
Mereka yang bekerja berlebihan ini biasanya sedang mencari kebutuhan yang dapat merealisasikan aktualisasi diri dan kebutuhan harga diri mereka yang mereka sulit dapatkan pada saat itu, atau mungkin mereka sedang mengalami krisis kepuasan, dan tentunya cara melampiaskannya ketidakpuasannya itu adalah dengan bekerja.
Tidak bahagia
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan tujuan serta visi misi yang ingin dicapai akan cenderung membuat dirimu tidak bahagia dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Hal tersebut tentunya akan memicu penurunan produktivitas dan lebih memilih untuk melampiaskan ketidakbahagiaan itu dengan bekerja berlebihan.
ADVERTISEMENT
Para pekerja yang mungkin menyukai pekerjaannya akan merasa senang saat mengerjakannya dan bahagia bisa berkontribusi di perusahaannya, mereka tidak akan mungkin merasa terbebani dan mendorong dirinya untuk bekerja berlebihan. Tidak hanya itu, target atau tujuan yang ingin dicapai pastinya lebih dari sekadar mendapat gaji. Karena itu, pentingnya dirimu untuk bekerja sesuai dengan minatmu.
Agar kamu bisa terhindar dari fenomena overwork dan bisa menjalani kehidupan mu dengan bahagia dan tanpa terbebani, kamu harus mengenali tanda-tanda overwork.
Apa saja tanda-tanda overwork?
1. Kelelahan yang berkepanjangan
Kelelahan merupakan salah satu tanda yang paling dirasakan seseorang saat mengalami overwork. Jika kamu pikir menghabiskan 1-2 malam untuk bekerja akan membuatmu semakin cepat menyelesaikan pekerjaan, maka itu adalah hal yang perlu kamu renungi.
ADVERTISEMENT
Apakah bekerja hingga tubuhmu lelah dapat membuat hasil pekerjaan mu maksimal?
Bekerja dalam keadaan lelah tentunya tidak akan membuat hasil pekerjaanmu sesuai dengan harapan. Tidak semangat bekerja, sampai pada akhirnya produktifitasmu ikut menurun.
2. Imun tubuh menurun hingga mudah sakit
Badan lelah dan kurang istirahat pastinya akan berdampak pada imun tubuh yang akan memicu berbagai gangguan kesehatan.
Di beberapa kasus menyatakan bahwa seseorang yang mengalami overwork akan jauh lebih mudah untuk mengalami risiko gangguan kesehatan seperti diabetes, obesitas, dan bahkan dapat menurunnya kesehatan jantung.
Ahli jantung dan Direktur Medis Pelayanan Ritme Jantung dari Salt Lake City, Utah, Dr. John Day menyebutkan bahwa dua risiko yang dialami orang yang kerja berlebihan tanpa henti akan berdampak pada kesehatan jantungnya, yaitu berisiko mengalami serangan jantung dan stroke.
ADVERTISEMENT
3. Kesulitan untuk berkonsentrasi dan mudah lupa
Sulit untuk berkonsentrasi dan mudah lupa merupakan tanda tanda bekerja berlebihan yang paling sering dialami.
Sebelum itu, pikirkan apakah sulit berkonsentrasi akan membuat pekerjaanmu maksimal?
Atau malah justru menghambatmu untuk menyelesaikan pekerjaan?
Karena kurangnya istirahat maka konsentrasi, kewaspadaan, dan ketepatan dalam memecahkan masalah juga akan menurun, akibatnya kamu akan merasakan gangguan ingatan dimana kamu akan melupakan kejadian yang baru saja terjadi.
4. Insomnia, sulit mengontrol emosi, dan mengalami depresi.
Tidak hanya kesehatan fisik, tetapi overwork juga akan memengaruhi kesehatan mental seseorang. Mulai dari sulit mengontrol emosi, stres, depresi, dan terus berlanjut hingga mengancam terganggunya kesehatan mental.
Awal mula seseorang bisa merasakan stres, depresi, cemas, dan gelisah adalah karena kebanyakan dari mereka cenderung memikirkan pekerjaan yang belum selesai atau pekerjaan yang akan diselesaikan esok hari. Hal ini dapat menyebabkan seseorang juga mengalami insomnia atau kesulitan tidur di malam hari.
Sumber: shutterstock.com (ilutrasi overwork)
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, bekerjalah sesuai dengan kemampuanmu. Seperti yang kita ketahui, kerja dengan sesuai atau sewajarnya akan terasa menguntungkan dari berbagai segi manapun, seperti fisik yang sehat dan pikiran yang fresh yang nantinya hal tersebut akan melahirkan sebuah ide yang mampu membuat produktifitas kamu meningkat. Ketika produktifitas meningkat maka pekerjaaan pun akan terasa enjoy saat dijalankan.
Lamanya waktu bekerja tidak menjamin banyak hal dalam hidup. Berinovasilah terhadap diri sendiri dan hilangkan mindset bahwa kerja terus-menerus dapat menghasilkan pundi-pundi uang dan kekayaan, serta dapat mempercepat naiknya jabatan. Karena ketika kuantitas dijalankan, tetapi tidak dengan kualitas yang baik, hal itu tentunya akan sia-sia. Maka dari itu, fokuslah pada kualitas dan atur kuantitas kerjamu agar menjadi berkualitas.
ADVERTISEMENT