Indahnya Berbagi Saat Ramadan

Aprilia Wahyu Melati
Mahasiswa aktif program studi Jurnalistik, Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
10 Mei 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aprilia Wahyu Melati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Google
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Google
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekecil apa pun perbuatan baik, pasti akan dicatat oleh malaikat dan menjadi ladang pahala yang akan kita panen di kehidupan abadi nanti.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang menjadi pemberi. Semua saling melengkapi, ada yang memberi juga ada yang diberi. Yang diberi itu juga bukanlah orang yang meminta. Seperti halnya aku, bersama teman-teman pengajianku membuat sebuah acara di bulan Ramadan.
Bulan Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah. Banyak orang berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Orang Muslim khususnya, mereka tahu jika pada bulan Ramadan itu berbuat kebaikan akan dibalas berlipat-lipat pahala oleh-Nya. Alhasil, banyak juga orang yang memberi atau berbagi pada bulan yang mulia itu. Entah itu berbagi makanan dan minuman atau pun uang. Kepada fakir miskin, yatim piatu, atau siapa pun yang membutuhkan.
Berbagi Kebahagiaan
Aku dan teman-teman pengajian sudah berencana akan membuat sebuah acara yang dipersiapkan sejak awal Ramadan. Acara tersebut adalah buka puasa bersama dan santunan anak yatim. Pasti banyak juga orang yang membuat acara seperti itu. Karena mereka ingin berlomba-lomba dalam hal kebaikan tentunya di bulan yang penuh berkah.
ADVERTISEMENT
Segala macam rencana dipersiapkan. Mulai dari pencarian dana, aku dan teman-teman coba menghubungi para donatur yang ingin berbaik hati memberikan sebagian rezekinya. Juga menerima donasi pakaian yang masih layak pakai bahkan baru untuk diberikan ke anak-anak panti asuhan.
Benar-benar penuh keajaiban pada bulan yang mulia itu. Percaya atau tidak, selalu ada kemudahan dalam membuat acara santunan untuk anak yatim. Rezeki untuk mereka seperti air mengalir. Karena banyak orang-orang yang peduli dan secara mudah memberikan rezekinya untuk disumbangkan.
Tidak hanya mempersiapkan dana, kami pun mempersiapkan segala jenis yang akan dibagikan, seperti sembako, peralatan sekolah, dan uang. Semua peralatan sekolah dibungkus rapi dan cantik menggunakan plastik dan diikat dengan sehelai pita. Kami mempersiapkan semuanya dengan hati senang dan berharap anak-anak panti asuhan yang datang pun ikut senang.
ADVERTISEMENT
Indahnya Berbagi
Melihat anak-anak panti asuhan bisa tertawa bahagia, ada kesenangan tersendiri yang dirasakan oleh aku pribadi. Berbagi itu memang indah, apalagi kepada orang yang membutuhkan. Bukankah membuat orang lain senang pun akan menjadi ladang pahala untuk kita?
Sungguh, memang lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah. Aku merasakan sendiri kebahagiaan berbagi bersama anak yatim saat Ramadan. Aku percaya, setiap tetes keringat, setiap langkah yang ditempuh, setiap usaha yang dilakukan, dan setiap hal yang membuat orang lain merasa senang nantinya akan tercatat amal baik oleh malaikat.
Malaikat tidak pernah tidur untuk mencatat setiap perbuatan baik hamba-Nya, kapan pun dan sekecil apa pun. Apalagi saat bulan Ramadan, bulan yang paling mulia. Termasuk sedekah jariyah juga ternyata memberikan barang yang bermanfaat untuk anak yatim.
ADVERTISEMENT
Maksud dari sedekah jariyah itu bukan memberikan infak harta untuk kepentingan panti asuhan saja, melainkan memberikan barang-barang yang berguna pun termasuk sedekah jariyah. Karena barang-barang itu bisa digunakan oleh anak-anak panti asuhan untuk mereka menuntut ilmu.
Aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk bernapas. Artinya kesempatan tersebut bisa aku manfaatkan untuk berbagi ke sesama. Terlebih kepada anak yatim piatu dan orang yang membutuhkan. Yang menurutku anak yatim piatu adalah anak yang istimewa. Mereka harus diistimewakan.
Teruslah berbuat kebaikan kapan pun, di mana pun, dan sekecil apa pun. Karena apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai nantinya. Menanamlah pahala saat masih ada kesempatan hidup agar bisa menuainya di akhirat nanti. Dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
ADVERTISEMENT
(Aprilia Wahyu Melati/Politeknik Negeri Jakarta)