Solusi Kekeringan?? Yuk bikin Sumur Serapan.

Day 3 Conservacation

Setelah menikmati keindahan Kampung Pitu kami turun kebawah dan menikmati breakfast di Homestay masing-masing. setelah makan dan berisitirahat, tepat pukul 9 kami dijemput lagi oleh Pajero untuk pergi ke lokasi Sumur Serapan. gue super excited, karena ini pertama kali gue bikin sumur serapan langsung, selama ini cuma baca-baca aja apa itu sumur serapan.

Setelah sampai di tempat tersebut, para warga ternyata sudah banyak berkumpul, dan terdapat lobang dengan panjang, lebar, dan tinggi sekitar 2x2x2 meter . Sebelum mengerjakan Pak Agus dari Coca Cola Foundation menjelaskan dengan detail tentang sumur serapan tersebut. Pak Agus mengatakan bahwa sumur serapan tidak boleh dekat dengan septic tank, jarak minimal dengan rumah sekitar 5 meter, dan dengan pondasi rumah jaraknya harus 2 meter, agar tidak terjadi longsor. Namun, jika area tersebut merupakan tanah berpasir, maka jarak sumur serapan dengan pondasi rumah dan septic tank harus lebih jauh lagi. Coca Cola sendiri telah membuat ratusan sumur serapan di Malang untuk membantu warga menngatasi kekeringan.

Setelah medengar penjelasan, kami pun memulai gotong royong bersama warga, kami terbagi menjadi beberapa kelompok, ada yang membelah bambu, mengangkut pasir, mencangkul tanah, mengangkut kerikil, dsb. Gue sendiri merasa sangat senang dan super excited mengerjakan ini semua. Jujur saja, ternyata pekerjaan seperti ini tidak mudah dan sungguh berat, sungguh perjuangan kita, bergotong royong bersama warga sangat terasa bermakna demi mengatasi kekeringan. Sumur Resapan ini hanyalah 1 dari 50 sumur resapan yang akan dibangun di Desa Nglanggeran ini. Dari hal ini gue pribadi jadi berfikir bahwa sumur serapan dapat menjadi sebuah solusi untuk rumah gue di Bangka yang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. Terimakasih Ades Indonesia sudah memberikan sebuah pelajaran berharga hari ini. :D