Mendag Beberkan Alasan RI Masih Impor Bawang Putih

12 Mei 2017 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mendag Sidak Pasar Kramat Jati (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Kementerian Perdagangan memastikan pemerintah akan tetap mengimpor bawang putih dari China dan India sebanyak 7.672 ton. Langkah itu dilakukan untuk mengamankan stok bawang putih hingga akhir Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun membeberkan alasan kenapa Indonesia masih harus mengimpor bawang putih dari negara lain. Menurut Enggar, Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan nasional untuk bawang putih karena terbatasnya lahan.
Hal itulah menjadi penyebab beberapa waktu lalu harga bawang melonjak tinggi.
"Iya (karena lahan), dan faktor cuaca. Hanya tempat tertentu dan iklim tertentu yang bisa menanam," kata Enggar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/5).
Untuk mengatasi hal tersebut, Enggar mengatakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian akan bekerja sama untuk mengembangkan zona-zona khusus untuk penanaman bawang putih.
"Ke depan, kita akan buat cluster untuk mereka. Importir juga akan ikut bermitra dengan petani menanam bawang putih," ujar Enggar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, naiknya harga bawang putih memang karena pemerintah selama ini tidak memiliki data stok bawang putih yang ada di pasar. Menurut Enggar, impor bawang putih selama ini berjalan sendiri tanpa melibatkan Kemendag.
"Karena itu akan kita atur tata niaga impornya agar bisa mendata dengan jelas," paparnya.
Berdasarkan data dari Kementan, pada 1998 lahan bawang putih di Indonesia seluas 28.000 hektare. Namun luasan tersebut menyusut seiring banyaknya petani bawang putih yang beralih ke tanaman lain lantaran harganya yang dianggap murah. Saat ini lahan bawang putih hanya tersisa sekitar 2.000 hektare.