Mantan PM Italia: Ransomware WannaCry Ganggu Stabilitas Ekonomi

15 Mei 2017 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Virus Ransomware (Foto: Pixabay)
Virus komputer Ransomware jenis WannaCry tengah menggemparkan dunia karena sudah meluas ke 150 negara dan menjangkiti sekitar 200.000 sistem komputer.
ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Italia dan Chairman Associazione Italia-ASEAN, Enrico Letta, menilai serangan siber global yang disebut sebagai salah satu yang terbesar ini, ada hubungannya dengan konflik politik dunia.
"Saya tidak tahu pasti bagaimana situasi bisnis saat ini setelah virus ini (menyerang). Tapi ada ketakutan, apakah ketegangan ini akan terus berlanjut," kata Enrico kepada kumparan (kumparan.com) di sela acara Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia hari ini resmi digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (15/5).
Enrico berharap konflik yang terjadi saat ini tidak makin memanas. Sebab, kondisi tersebut bisa mengganggu bisnis yang membutuhkan stabilitas. "Saya harap situasi akan tenang dan rasa hormat dan toleransi bisa menang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Ransomware WannaCry sudah menyebar ke 150 negara, termasuk menyerang perusahaan otomotif Nissan, Renault, perusahaan telekomunikasi Telefonica dari Spanyol, Portugal Telecom, hingga perusahaan pengiriman barang FedEx di AS.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena dampak dari serangan ransomware WannaCry, di mana Rumah Sakit Dharmais menjadi korban. Operasional di rumah sakit itu jadi terganggu dan membuat pelayanan dilakukan secara manual, misalnya antrean menggunakan kertas.