news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi: Stop Mencela, Jangan Lagi Bicara Hoax, Ribut soal Patung

11 Agustus 2017 20:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Silatnas II Pancasila Rumah Kita di JIExpo (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Silatnas II Pancasila Rumah Kita di JIExpo (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat memberikan pidato di 'Silaturahmi Nasional II Pendukung Setia Jokowi,' Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pendukungnya untuk berhenti mencela serta menyalahkan dengan pihak mana pun. Kisruh soal pembangunan patung raksasa di Tuban juga tak luput dari perhatian Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Stop mencela, menjelek-jelekkan di antara saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lagi bicara hoax, ribut soal patung, soal SARA, sibuk adu domba antar kita sendiri. Sehingga energi kita akan habis," ujar Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/8).
Daripada sibuka menghabiskan energi, Jokowi mengajak para pendukungnya untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan mata. Ia mengingatkan bagaimana teknologi sebentar lagi akan mengambilalih kehidupan seluruh masyarakat Indonesia.
Misalnya, dalam waktu lima hingga sepuluh tahun dari sekarang, mungkin tak ada lagi orang yang membaca koran atau menonton televisi. Semua orang, kata Jokowi, pasti akan memilih baca berita online dan nonton tv dari Netflix.
"Oleh sebab itu saya mengajak semuanya untuk mengubah pola pikir kita, mindset kita, karena persaingan itu sudah masuk di Indonesia," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan pendukungnya mengenai tantangan berat yang dihadapi bangsa Indonesia jelang HUT ke-72 RI. Presiden mengatakan tantangan ke depan akan semakin berat dan membutuhkan kerja ekstra keras.
Ia mengajak pendukungnya dan seluruh warga Indonesia untuk menyebarkan nilai optimisme dalam menghadapi tantangan berat itu.
"Jangan sampai kita terjebak pada hal-hal pesimisme. Karena rasa bangga kepada bangsa Indonesia bukan pesimisme. Saya perlu menyampaikan sekali lagi ke depan tantangan-tantangan ke depan semakin berat. Perubahan setiap detik, menit, minggu, ada. Perubahan-perubahan itulah yang harus diantisipasi," ujar Presiden.
"Ajak masyarakat kita untuk memiliki etos kerja yang baik, jangan justru kita terjebak pada bicara yang tak perlu," imbuh Presiden.
ADVERTISEMENT