kumplus- Opini Wiwin Alfianna- Kampung Tai

Mencium Bau Penyakit

Wiwin Alfianna
Apoteker, Dosen, yang sedang belajar Ilmu Hukum.
29 September 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidung adalah indra penciuman manusia. Entah itu bau harum atau busuk sekali pun, semuanya bisa terendus oleh hidung. Bau-bau ini berasal dari zat kimia yang larut dalam udara pada kadar tertentu. Saat zat ini terhirup dan masuk ke hidung, reseptor sel saraf akan menerima rangsangan dan mengantarkan pesan ke otak untuk bisa mengenalinya sebagai bau.
Setelah mendapatkan pesan tersebut, otak akan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan reaksi refleks tergantung dari apa yang dicium. Misalnya, perasaan tenang atau semangat setelah mencium aroma terapi, muncul kenangan tentang mantan saat mencium aroma parfum tertentu, atau gerakan cepat menutup hidung sambil mengumpat saat mencium bau kentut orang di sekitar.
Selain sebagai indra penciuman, hidung juga merupakan pintu gerbang sistem pernapasan dan pertahanan tubuh manusia. Rambut halus yang berada di rongga hidung berfungsi menyaring partikel-partikel asing yang terhirup. Jika partikel tersebut lolos dari saringan rambut hidung, maka lini kedua sistem pertahanan yang akan mencegahnya masuk adalah lendir. Lendir yang berada di saluran pernapasan ini akan menangkap partikel tersebut dan mengeluarkannya dalam bentuk dahak.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten