Wajah Baru Pasar Ngopak Pasuruan

Konten Media Partner
21 Agustus 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wajah Baru Pasar Ngopak Pasuruan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar Ngopak tampak depan, Selasa (21/8/2018). (Foto: Emil)
PASAR Ngopak, di Desa Arjosari, Kecamatan Grati kini memiliki wajah baru. Pengelolaannya pun sekarang sudah tertata rapi layaknya pasar modern.
ADVERTISEMENT
Tercatat, ada 228 toko yang telah dibangun dengan representative. Begitu pula dengan 47 kios, 332 los dan 336 lapak yang berada di bagian tengah hingga belakang pasar.
Abdul Syakur, Kepala Pasar Ngopak mengatakan, total ada 1000 orang pedagang yang menjual 28 jenis komoditas, mulai dari kebutuhan pokok, hingga pernak-pernik. Mereka berasal dari wilayah Kecamatan Grati, Lekok, Winongan dan Lumbang. Semua pedagang diharuskan menjalankan kewajiban dan mematuhi segala larangan yang diterapkan.
“Setiap pedagang wajib memelihara kebersihan barang dagangannya, membuka dan menutup tempat usahanya pada waktu yang telah ditentukan, dilarang berbuat asusila di dalam pasar, mengadakan penyambungan aliran listrik, air, gas dan telepon, mengotori dan merusak bangunan maupun barang inventaris, dan jenis larangan lain yang kami tempelkan di dinding,” kata Syakur.
ADVERTISEMENT
Tak hanya bagi pedagang saja, aturan juga diberlakukan kepada para pengunjung pasar ngopak. Dijelaskan Syakur, para pengunjung dilarang untuk melakukan hal kriminal di dalam pasar, mengamen, mencari sumbangan dan promosi barang sebelum jam 9 pagi, menempelkan segala bentuk tulisan dan gambar pada bangunan pasar, dan aturan-aturan lain.
“Kalau sampai ada pengunjung maupun pedagang yang tidak mengindahkan aturan ini, maka kami akan tegur, karena kita juga punya banyak pegawai, salah satunya bagian keamanan,” imbuhnya.
Dikatakan, ada 29 orang yang bekerja di Pasar Ngopak, 6 diantaranya bagian keamanan. Beberapa bagian lain diantaranya Kepala Pasar, bagian retribusi, kebersihan, parkir hingga dokter dan perawat.
Khusus dokter dan perawat, Syakur menegaskan hanya melakukan pekerjaan sebatas P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) dan pengobatan luka ringan saja.
ADVERTISEMENT
“Ada ruang perawatan yang kita bangun supaya kalau ada pedagang yang butuh pertolongan cepat, maka segera bisa diobati. Ada satu dokter dan satu perawat,” singkatnya.
Diketahui, Pasar Ngopak kini memiliki banyak sarana dan prasarana public, diantaranya toilet, aula, ruang laktasi atau menyusui, lahan parkir, musholla, pos informasi, radio dan fasilitas umum lainnya.
“Kita juga punya tempat untuk foto-foto dan setiap sisi atas di dalam pasar kita pasang CCTV, supaya kalau terjadi apa-apa bisa kita ketahui bersama. CCTV ini kita bisa pantau melalui ruang informasi di lantai dua,” jelasnya.
Sementara itu, untuk system kepemilikan kios, Syakur menjelaskan, hak pakai bangunan sesuai dengan bukti kontrak maupun sewa yang telah disepakati bersama. Sedangkan mekanisme alokasi pendapatan pengelolaan pasar desa dipergunakan untuk gaji pengelola pasar sebesar 48,5%, BOP Pasar desa sebesar 22,5%, perawatan asset pasar 3%, pengembangan infrastruktur 5%, hingga PAD Desa sebesar 28,6%.
ADVERTISEMENT
“Kalau sumber pendapatannya kita dapatkan dari sewa kios maupun gudang, retribusi pedagang, toilet dan parkir. Pokoknya semua mekanisme yang kami lakukan sangat transparan, sehingga tidak ada yang kita tutup tutupi sama sekali,” pungkasnya.