Sare Pesa- Sebuah Filosofi Hidup (Mengenang Alm.Bpk Guru Lodovikus Breket Udjan)
Konten dari Pengguna
20 Februari 2021 15:32 WIB
Tulisan dari Vinsen Belawa Making tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salang, Prada, Vinsen, Kewae, Gesi, Suling, Hoe…. Itulah nama anak kelas 3 SDK Waipukang….
ADVERTISEMENT
Kolipadan, Dulitukan, Tagawiti,…. Itulah nama desa di ile Ape…
Inilah sedikit dari keahlian beliau dalam mengajar. Hasilnya? Sampai sekarang saya masih ingat nama-nama rekan sekelas saya di kelas 3 SD dengan urutan yang lengkap. Juga saya masih ingat semua nama Desa yang ada dilereng Ile Ape. Belum lagi caranya mengajar matematika yang gampang dimengerti. Apabila ada keributan dikelas, maka siap-siap. Ia akan mecubit hidung bagian dalam dan antara dua, air mata yang jatuh atau ingus yang meluncur (jika sedang flu).
Ia sosok yang tenang, namun sangat tegas. Sebagai kepala sekolah waktu itu, ia menjadi tokoh sentral untuk menyelesaikan banyak persoalan. Ia motivator yang handal, yang selalu ingin semua muridnya sukses dikemudian hari.
“Sare Pesa..” atau dalam Bahasa Indonesia “Baik Pesa” (Pesa = nama Seorang Nenek yang sudah Alm. Desa Laranwutun) adalah sebuah ungkapan khas dari beliau yang masih dipergunakan hingga kini oleh kalangan orang waipukang dan sekitarnya. Ungkapan ini memiliki makna yang sangat dalam, bahwa semuanya baik-baik saja. Hidup adalah berkat, jadi harus dinikmati dengan penuh rasa syukur. Jangan banyak mengeluh, tetapi jalanilah dengan cinta dan kasih sayang. Sama seperti orang memberimu tuak secara Cuma-Cuma. Apapun rasanya, nikmatilah itu sebagai berkat.
ADVERTISEMENT
Sosok itu kini telah tiada. Namun nama dan budinya masih terus hidup disetiap denyut semua muridnya termasuk saya. Sekali lagi Saya bangga pernah menjadi muridmu.
Selamat jalan Bapa Guru Lodovikus Breket Udjan. Bahagia bersama para kudus di Surga nan abadi. Doa Kami selalu untukmu. Amin.