Berwisata Alam Sambil Belajar

Enggar Pristianora
ASN Guru broadcasting di SMKN 3 Batu. Pendidikan terakhir magister dibidang pengembangan sumber daya manusia di Universitas Airlangga.
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2021 16:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Enggar Pristianora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada dasarnya wisata merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bagi setiap individu apalagi jika akhir pekan atau hari libur sekolah tiba, selain untuk melepas penat dan menyejukkan kembali pikiran di akhir pekan setelah berhari-hari dengan rutinitas sekolah, bekerja dan aktivitas yang lainnya.
dok. Broadcasting SMKN 3 Batu pada program TV "Ayo Dolan"
Sebelum pandemi wisata alam kurang diminati dibandingkan dengan berbagai tempat wisata kekinian sebaliknya saat ini masyarakat sangat berminat dengan wisata alam, karena memiliki ruang terbuka yang lebih memungkinkan untuk menjaga jarak antar pengunjung serta menyuguhkan panorama yang sangat indah.
ADVERTISEMENT
Wisata alam sangat cocok bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar yang sudah bosan dengan segala kesibukan, panas, dan polusi kota. Dengan menuju wisata ini, maka bisa mendapatkan udara segar dan tempat seperti itulah mereka bertemu pemandangan yang berbeda dan jarang dilihat. Pemandangan tempat tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang mampu memikat para wisatawan dan merupakan tempat yang sangat tepat bagi yang ingin menenangkan pikiran.
Berkunjung ke tempat wisata yang baru dan belum ramai pengunjung bisa menjadi sebuah pilihan. Selain bisa menikmati liburan dengan perasaan aman, akan banyak pengalaman-pengalaman baru sehingga muncullah satu keinginan dari masyarakat untuk mengunjungi destinasi-destinasi lokal.
Sekarang ini tidak memungkinkan untuk pergi atau liburan ke suatu tempat karena ruang gerak serba dibatasi, namun hampir semua orang tetap berharap bisa berwisata mengenal potensi desa karena Indonesia memiliki desa-desa dengan potensi alam, tradisi, budaya, sosial, hingga makanan yang sangat beragam.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi tersebut, membuat pendidik program keahlian produksi dan siaran program televisi (PSPT) di SMKN 3 Batu berpikir untuk melakukan sesuatu, agar setidaknya masyarakat mendapat pengalaman berwisata tanpa risiko terpapar COVID 19. Bagaimana caranya?
Melalui program acara televisi travel documentary TV "AYO DOLAN" yang diproduksi siswa kelas XII program keahlian PSPT akan membawa penonton untuk menjelajahi suatu tempat serta mempelajari sejarah atau informasi dari tempat tersebut. Kunjungan wisata ini bukan hanya untuk bersenang-senang, akan tetapi juga sebagai wahana pembelajaran untuk mengetahui kehidupan sosial masing-masing tempat yang dikunjunginya.
Seperti halnya Kota Wisata Batu, yang menawarkan berbagai macam tempat wisata alam mulai dari agrowisata, air terjun, hingga pemandian air panas. Namun di Batu para wisatawan yang datang tidak mengetahui latar belakang atau sejarah tempat wisata tersebut, sehingga tidak ada informasi dan pembelajaran dari setiap tempat wisata di Kota Batu. Dengan demikian pada format program dokumenter TV ini, mengangkat profil suatu tempat (wilayah) desa, tutorial atau kisah inspiratif, kuliner dan juga hiburan yang ada di Kota Wisata Batu.
ADVERTISEMENT
Program acara ini dibuat oleh siswa sebagai alternatif wisata bagi masyarakat luas saat pandemi, sekaligus untuk memenuhi target pembelajaran praktik sebanyak 70% dari keseluruhan proses belajar mengajar yang di lakukan. Tugas yang dikerjakan Peserta Didik harus tetap berjalan di masa ini, namun sifatnya tidak memberatkan.
dok. Broadcasting SMKN 3 Batu pada program tv "Ayo Dolan"
Tolak ukur kompetensi yang harus di capai peserta didik pada kompetensi keahlian PSPT adalah membuat karya dokumenter TV dan proses pengambilan gambarnya dilakukan di sekitar lingkungan rumah mereka dan dalam pembuatannya disesuaikan dengan petunjuk teknis protokol produksi audio visual pada fase pemulihan COVID-19 yang dikeluarkan oleh Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Proses produksi atau pembuatan sebuah Film adalah dari tahap development, yaitu pengembangan ide, menentukan jenis cerita, genre dan format, penulisan scenario.
ADVERTISEMENT
Tahap selanjutnya adalah pra-produksi yang meliputi perencanaan biaya, penjadwalan, analisis naskah yang dibagi menjadi (analisis karakter, analisis wardrobe, analisis setting dan property), master breakdown, hunting yang dibagi menjadi (hunting lokasi dan penetapan lokasi, hunting properti dan wardrobe, casting, perekrutan kru dan penyewaan peralatan), dan yang paling terakhir adalah desain produksi.
Tahap ketiga adalah produksi atau dikenal dengan istilah pengambilan gambar, ini adalah tahap semua materi yang direncanakan pada dua tahap sebelumnya yang masih mentah untuk direkam baik gambar maupun suara.
Tahap keempat adalah editing yaitu pada tahap ini hasil rekaman akan dilakukan editing, penataan suara, penambahan efek, scoring music, dan colour grading.
Tahap kelima adalah distribusi yaitu tahap produksi film paling akhir, film akan disalurkan untuk penonton. Penyaluran yang dipilih adalah melalui sosial media agar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Lima tahap produksi itulah yang akan menjadikan karya dokumenter layak tayang dan diterima oleh masyarakat luas dan tayangan itu akan banyak penontonnya.
Liburan memang diperlukan untuk melepas penat dari kesibukan, dan juga mengatasi kebosanan. Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19, melakukan liburan dan berwisata secara online adalah pilihan terbaik.
dok. BBPPMPVSB Jogjakarta ayo dolan memenangkan pengembangan produk kreatif seni budaya