Ancaman PTM Pada Mahasiswa Saat Pandemi

Ulya Zahratul Afiah
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
30 Desember 2020 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ulya Zahratul Afiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terhitung sudah hampir 10 bulan Pandemi Covid-19 berlangsung. Sedikit demi sedikit fasilitas umum sudah mulai dibuka. Untuk menghindari rantai penularan tak henti-hentinya pemerintah mengingatkan untuk selalu melakukan pencegahan dengan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang yang melakukan aktivitasnya secara online mungkin tidak terlalu khawatir tertular virus, contohnya pelajar maupun mahasiswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Waspada pasti ada, namun kemungkinan tertular akan lebih kecil dibanding dengan pekerja yang perlu keluar rumah untuk beraktivitas.
Tugas kuliah yang tak henti-hentinya datang, mendukung mahasiswa untuk tetap di rumah saja, di depan laptop sampai larut malam. Aktivitas tersebut mungkin tidak asing lagi bagi mahasiswa, dengan ditemani segelas kopi untuk membantu tetap terjaga sampai larut malam.
Waktu menjadi sangat berharga jika sudah dikejar deadline tugas. Kadang waktu untuk makan pun terlupakan. Jika sudah seperti ini, untuk menyiasatinya makanan cepat saji menjadi pilihan terbaik. Apalagi saat ini sedang tren makanan cepat saji, minuman sampai dessert yang dijual secara online. Sebut saja dalgona coffe, frozen food atau makanan beku dan dessert box. Bukan milenial namanya jika belum mengikuti tren tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari rutinitas yang dilakukan, peluang seorang mahasiswa untuk tertular Covid-19 cenderung kecil. Namun tanpa disadari rutinitas yang mereka jalani ini malah mengundang penyakit lain. PTM atau penyakit tidak menular menjadi kandidat terkuat yang akan mengancam mereka. Melansir dari website kementerian kesehatan, PTM biasanya disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, diantaranya yang sesuai dengan kebiasaan mahasiswa saat ini adalah aktivitas fisik yang kurang dan diet yang tidak sehat.
Kesibukan mahasiswa didukung dengan teknologi yang semakin canggih membuat kebutuhan mereka terpenuhi dengan mudah. Tak perlu repot-repot berjalan keluar rumah untuk membeli makanan, saat ini cukup memesan secara online makanan akan datang tepat di depan rumah. Hal itulah yang membuat berkurangnya aktivitas fisik mereka saat ini. Selain itu, makanan yang sedang tren saat ini cenderung mengandung kadar gula dan garam yang tinggi. Jika mengonsumsi makanan ini disertai aktivitas fisik yang kurang, waspadalah PTM akan mengintai.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mengatur waktu menjadi hal yang perlu dilakukan mahasiswa saat ini. Di tengah kesibukan kuliah yang sangat padat, cobalah luangkan waktu untuk aktivitas fisik atau berolahraga di rumah dan memilih makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Selain untuk menghindari PTM, hal tersebut juga dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat terhindar dari Covid-19.
Ulya Zahratul Afiah
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia