Universitas Negeri Malang Dukung Pengembangan Ekonomi Pariwisata Halal Indonesia

Konten Media Partner
8 Maret 2022 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UM, Prof Dr AH Rofi'uddin MPd (kiri) bersama Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji (kanan) . Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UM, Prof Dr AH Rofi'uddin MPd (kiri) bersama Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji (kanan) . Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Universitas Negeri Malang (UM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki komitmen tinggi atas implementasi tridharma perguruan tinggi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Termasuk dengan menggelar seminar nasional bertajuk “Literasi Jaminan Produk Halal dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Pariwisata Halal Indonesia”, pada Selasa (8/3/2022).
Kegiatan ini dihadiri 60 peserta secara luring dengan protokol kesehatan ketat dan kurang lebih 500 peserta secara daring.
Sinergitas perguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk menguatkan literasi pengembangan ekonomi pariwisata halal. Foto: Feni Yusnia
Rektor UM, Prof Dr AH Rofi'uddin MPd menyampaikan bahwa seminar ini menarik. Terutama sebagai insan akademisi, pihaknya terpanggil untuk berdikusi terkait halal center agar bisa berkontribusi dalam sektor ekonomi dengan optimal.
Terlebih, kata dia, industri halal memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai negara mayoritas muslim.
“Industri halal tengah menjadi sorotan saat era normal baru, ketika kebersihan dan higienitas menjadi prioritas saat ini. Dengan adanya UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang menjadi pijakan, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi target pasar dunia, tetapi juga menjadi pemain utama dalam industri halal,” inginnya.
ADVERTISEMENT
Dengan diadakannya seminar ini, lanjut Rofi’uddin, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat.
“UM juga sudah lama memiliki Pusat Halal dan kerap dimanfaatkan bagaimana menggodok lebih dari satu sisi kajian. Ada juga aspek sosialiasi tentang kajian-kajian melalui ranah akademik,” sambungnya.
Wali Kota Malang, Sutiaji dalam paparannya menambahkan bahwa literasi masyarakat terkait sertifikasi halal saat ini perlu terus kuatkan. Terlebih, dalam satu dekade terakhir, industri halal dunia terus berkembang pesat. Nilainya diperkirakan mencapai tiga triliun dolar AS per tahun.
Hanya saja, yang melirik potensi ini justru negara-negara non muslim. Pendapatan paling tinggi dari industri halal ini bahkan dipegang oleh Thailand, Australia, dan Selandia Baru, sedangkan produsen ayam halal diraih oleh Brasil. Namun, Indonesia dengan jumlah muslim terbesar di dunia justru menempati peringkat 11 dunia.
ADVERTISEMENT
“Harapannya, Malang sebagai kota miniatur Indonesia bisa mengambil peran di dalamnya karena kita tidak mungkin untuk tidak adaptasi sehingga identitas diri terus dikuatkan bersama-sama,” jelasnya.
Ketua Pelaksana seminar nasional ini, Dr Puji Handayati mengatakan bahwa kegiatan ini digagas oleh Halal Center UM yang melihat bahwa potensi tourism di Kota Malang luar biasa. Ditambah, hampir seluruh dunia sekarang tengah menggiatkan halal tourism.
Tujuannya, kata dia, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia dan warga Malang Raya pada khususnya tentang peran strategis pariwisata halal untuk meningkatkan perekonomian hingga memberikan rekomendasi kepada para pihak terkait pengembangan pariwisata halal.
“Sebagai insan akademisi, melihat potensi yang luar biasa di Malang Raya. Selain menjadi kota pendidikan, juga kota pariwisata, sehingga sangat sayang jika potensi besar ini tidak dioptimalkan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, Halal Center menggagas kegiatan guna memberikan literasi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya halal ini. Dengan sertifikasi halal, maka akan terjamin kebersihan hingga kesehatannya,” tukas dia.
Kegiatan ini terdiri dari dua sesi yang menghadirkan sederet tokoh dan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Pada sesi pertama, diisi oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanosoedibyo MBA; Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Dr M AqilIrha; Khushu International University Jepang, Prof Satomi Ohgata MA PhD; dan Halal Institute Universitas Putra Malaysia, Dr Rosmiza binti Bidin.
Sesi dua diisi oleh Ketua Halal Center masing-masing perguruan tinggi di Malang di antaranya Prof Dr Heri Pratikto MSi (Universitas Negeri Malang); Dr Sucipto STP MP IPU (Universitas Brawijaya); Dr Begum Fauziyah MSi MFarm (Universitas Islam Negeri Maliki Malang); Prof Dr Ir Elfi Anis Saati MP (Universitas Muhammadiyah Malang); serta Dr Novi Arfarita SP MP MSc PhD (Universitas Islam Malang).(ads)
ADVERTISEMENT