Parade Cuci Tangan ala Warga Malang, Siapkan 100 Tong Air di Kampung

Konten Media Partner
15 Oktober 2020 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kampung Mbesuk di Malang mencanangkan gerakan cuci tangan serentak, Kamis (15/10). Foto: ulul azmi
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kampung Mbesuk di Malang mencanangkan gerakan cuci tangan serentak, Kamis (15/10). Foto: ulul azmi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG-Ratusan warga Kampung Mbesuk, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang serentak melakukan gerakan cuci tangan, Kamis (15/10). Kegiatan ini dilakukan tepat pada peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sedunia.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini dilakukan di sepanjang jalan kampung sebagai bentuk turut serta warga memutus rantai penularan virus corona virus desease (COVID-19). Total ada sekitar 100 tong air dipasang berjejer di sepanjang jalan.
Selain itu, warga juga berbagi masker gratis kepada pengendara yang lewat, terutama bagi yang tak bermasker. Sekaligus melakukan imbauan gaya hidup sehat dan 3 M (Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Memakai Masker).
Warga Kampung Mbesuk di Malang mencanangkan gerakan cuci tangan serentak, Kamis (15/10). Foto: ulul azmi
Ketua RW 1, Ahmad Kasim menuturkan, gerakan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk bergaya hidup sehat. Salah satunya dengan membiasakan diri mencuci tangan.
Selain itu, juga sebagai pencanangan program Kampung Tangguh bertajuk Kampung Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan 5 pilar kesehatan lingkungan. Salah satunya mencuci tangan.
ADVERTISEMENT
''Dengan begitu, harapannya melalui kegiatan ini bisa jadi kesadaran akan kesehatan diri dan keluarga meningkat hingga pandemi virus ini berlalu. Manfaat positifnya juga buat warga sendiri,'' harapnya.
Warga Kampung Mbesuk di Malang mencanangkan gerakan cuci tangan serentak, Kamis (15/10). Foto: ulul azmi
Sementara, Ketua Program STBM, Emalia berharap kegiatan ini tidak hanya jadi sekedar seremonial, namun juga bisa menancapkan komitmen dari masyarakat sendiri untuk senantiasa mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah.
“Dengan menjadi kebiasaan, bisa turut membantu memutus mata rantai penularan virus Corona. Paling tidak, dengan melindungi diri sendiri akhirnya juga turut melindungi orang-orang disekitar kita,'' jelasnya.
Karena yang paling sulit, kata dia adalah mengubah kebiasaan dari yang semula kondisi normal, kini sadar bahwa sedang dalam kondisi pandemi.
''Contoh terdekat ya anak saya sendiri masih tidak disiplin cuci tangan sehabis dari luar rumah. Sejauh ini, kesadaran masyarakat juga masih rendah. Makanya, pembinaan ini akan kita lakukan secara berkala kedepannya,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT