Warga Gunungkidul Sulap Sedan Jadi Lamborghini, Hanya Belajar dari Foto

Konten Media Partner
8 Maret 2021 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitsubishi Galant Hiu yang disulap menjadi Lamborgini Aventandor oleh warga Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Galant Hiu yang disulap menjadi Lamborgini Aventandor oleh warga Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir pekan lalu, sebagian warga Kapanewonan Playen Gunungkidul dibuat penasaran ketika ada sebuah mobil sport berwarna kuning beberapa kali melintas di jalan baru antara Gading Playen sampai Ngalang Gedangsari. Mereka tidak mengetahui jika mobil sport tersebut adalah produksi bengkel Kapanewonan Playen.
ADVERTISEMENT
Ya, siang itu pemilik bengkel 'High Class Auto Custome', Suharyanto (42) sedang mencoba mobil yang selesai mereka kerjakan. Siang itu, menjadi puncak dari proses pengerjaan mengubah mobil Mitsubishi Galant Hiu keluaran tahun 2000 menjadi mirip dengan mobil sport Lamborghini Aventandor.
Dua tahun lebih Suharyanto memulai proses merubah mobil Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborgini Aventandor. Meskipun hanya lulusan SMP, namun lelaki ini ternyata mampu merubah mobil 'tua' menjadi mirip dengan mobil sport produksi Negeri Pizza tersebut.
Warga Padukuhan Nogosari III Kalurahan Bandung Kapanewonan Playen ini mengaku mengerahkan segala kemampuan yang ia dapat dari pengalamannya ikut bengkel custom di Kota lain untuk mengubah sedan Mitsubishi Galant Hiu sesuai dengan pesanan sang pemilik, Lamborgini Aventandor.
ADVERTISEMENT
"Ini yang pesan warga Sleman. Besok rencananya akan kami kirim ke rumah beliau karena sudah selesai," ujarnya.
Suharyanto, warga Gunungkidul yang sulap Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborgini Aventando. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
Suharyanto mengaku proyek ini merupakan mobil kedua yang ia kerjakan di bengkelnya. Sementara mobil pertama yang ia kerjakan sebenarnya juga sama namun tidak seheboh yang kuning ini. Secara keseluruhan, ia telah membentuk 6 Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborgini Aventandor di mana 4 lainnya dikerjakan ketika dirinya bekerja pada bengkel custom lain.
Suharyanto menuturkan tidak semua mobil sedan bisa dirubah menjadi Lamborgini Aventandor. Ia sengaja memilih mobil yang memiliki mesin berkapasitas di atas 2.000 cc dengan alasan suaranya bisa menyerupai aslinya. Dan untuk mobil Mitsubishi Galant Hiu ini memiliki kapasitas 2.500 cc.
"Biar lebih mantab mesinnya saya upgrade menjadi 2.600 cc,"terangnya.
Meskipun hanya lulusan SMP, namun ia mengaku tidak mengalami kendala berarti dalam mengubah Mitsubishi Galant Hiu menjadi Lamborghini Aventandor. Bagian tersulit hanyalah memindah mesin dari bagian depan menjadi di bagian belakang mirip mobil asal Italia tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk memindah mesin tersebut, ia membutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Karena pekerjaan yang paling sulit adalah membuat dudukan (rumah) mesin tersebut dibagian belakang serta tetap bisa menjaga power stering dari mobil sehingga terus stabil.
Sementara untuk pengerjaan fairing atau bodi mobil, waktunya cukup lama karena membutuhkan sesuatu yang sangat detil. Apalagi pemilik mobil memilih untuk menggunakan bahan dari plat baja ketimbang dengan fiber. Alasannya karena ketika menggunakan plat akan lebih aman dibanding fiber.
"Kalau fiber misalnya nabrak itu patah atau pecah. Tetapi kalau pelat tidak demikian,"ujarnya.
Seorang perempuan tengah berfoto di depan Mitsubishi Galant Hiu yang disulap menjadi Lamborgini Aventandor oleh warga Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
Suharyanto mengaku tidak memiliki ilmu tehnik mesin dari pendidikan formalnya untuk memodifikasi mobil. Ia hanya memiliki pengalaman ikut bengkel custom di mana ia pernah bekerja sebelum mendirikan bengkel custom sendiri di dekat tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Untuk detil bentuk mobil Lamborgini Aventandor tersebut, ia mengaku banyak mempelajari dari tayangan YouTube, lebih banyak dari foto. Dan agar lebih bagus lagi, ia sengaja membeli miniatur mobil Lamborghini Aventandor sesuai pesanan konsumennya.
"Ada beberapa bagian bodi yang harus pesan secara khusus. Kalau lampu dan kafa kita pesan. Cuma body dan spion kita buat sendiri memakai galvanis, fiber dan akrilik,"ungkapnya.
Khusus untuk proyek Lamborghini Aventandor ini, dirinya sengaja menanam air suspensi untuk menyesuaikan kontur jalan di Yogyakarta dan di Indonesia pada umumnya. Suharyanto mengaku telah mengeluarkan biaya Rp 350 juta lebih untuk menyelesaikan tugasnya.
Dirinya sendiri mengaku kesulitan melakukan ujicoba kecepatan mobil yang ia modifikasi tersebut. Pasalnya ia belum menemukan lokasi ideal di Gunungkidul untuk mencapai kecepatan maksimum. Ada tempat alternatif, hanya saja ketika ujicoba tidak diperkenankan mengambil dokumentasi.
ADVERTISEMENT
"Kemarin di jalan baru top speed kita baru sekitar 120 km/jam. Kalau panjang jalan memadai, nanti bisa mencapai top speed," ungkapnya.