Virus HPV Tidak Hanya Menyerang Wanita Saja

Konten Media Partner
14 November 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Panti Rapih, Bambang Triono Cahyadi, saat memaparkan materi di perayaan ulang tahun ke-90 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Kamis (14/11). Foto: len.
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Panti Rapih, Bambang Triono Cahyadi, saat memaparkan materi di perayaan ulang tahun ke-90 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Kamis (14/11). Foto: len.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Human papilloma virus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area kelamin. Infeksi virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau melakukan hubungan seks dengan penderita.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Meski demikian, diperkirakan sekitar dan tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, diperkirakan sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Panti Rapih, Bambang Triono Cahyadi mengatakan pendapatnya mengenai HPV yang tidak hanya menyebabkan kanker serviks, tetapi juga bisa mengincar laki-laki.
"HPV itu sangat berbahaya. HPV bisa menular di lingkungan sekitar kita," ujar Bambang di perayaan ulang tahun ke-90 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Kamis (14/11).
Selain itu, Bambang juga menjelaskan bahwa HPV berukuran kecil, bahkan mungil. Bahkan seperti makanan kecil.
"Meskipun bentuknya kecil, tetapi virus HPV ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satunya kanker," lanjut pria yang menyelesaikan Magister Kesehatan di Universitas Sebelas Maret Solo itu.
External Gathering RS Panti Rapih, Kamis (14/11/2019). foto: len
Menurut Bambang, ada ratusan tipe virus HPV yang bisa dideteksi. Namun, di antara ratusan tipe virus itu ada dua tipe virus HPV yang paling berbahaya, yaitu virus HPV tipe 16 dan tipe 18.
ADVERTISEMENT
"Jadi HPV tipe 16 dan 18 itu sangat berbahaya karena mereka bisa menyebabkan terjadinya kanker pada serviks (mulut rahim). Kalau serviksnya terinfeksi oleh HPV tadi akan memicu kanker serviks," ujar Bambang.
Selain HPV tipe 16 dan 18 yang berbahaya, ada juga HPV tipe 6 dan 11. Meskipun tidak berbahaya seperti tipe 16 dan 18, namun HPV tipe 6 dan 11 ternyata menyebabkan penyakit lain.
"Salah satunya adalah kutil pada kelamin laki-laki, sehingga virus ini tidak hanya menyerang pada perempuan saja tapi juga bisa menyerang pada laki-laki. Jadi kalau HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan kanker serviks pada wanita, maka HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan kutil kelamin. Estimasi penderita kutil kelamin di Indonesia justru terjadi pada laki-laki sebesar 62%, sisanya pada perempuan," kata Bambang.
Teddy Lanong, Direktur Utama Rumah Sakit Panti Rapih saat menyampaikan sambutan di Yogyakarta, Kamis (14/11). Foto: len.
Bambang juga menjelaskan bagaimana seseorang yang terkena virus HPV pada usia 20 tahun, maka dia akan mengalami gejala virus HPV pada saat berusia 30-40 tahun. Namun, ia juga menambahkan bahwa tidak semua virus HPV berbahaya. Karena itulah, Bambang berpesan agar virus HPV bisa dicegah dari diri kita sendiri mulai sekarang.
ADVERTISEMENT
"Cegah virus HPV dari diri kita maupun kesadaran kita sendiri. Karena kalau kita sudah terkena virus HPV lalu menjadi kanker serviks, biaya pengobatannya tidak sedikit. Karena itulah kita selalu menjaga kesehatan kita mulai dari sekarang," ucap Bambang. (Ayu)