Truk di Gunungkidul Tabrak Rumah Warga lalu Masuk Jurang

Konten Media Partner
14 Desember 2019 7:22 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk bermuatan jerami yang terjun dan menimpa rumah warga. Foto: Erl
zoom-in-whitePerbesar
Truk bermuatan jerami yang terjun dan menimpa rumah warga. Foto: Erl
ADVERTISEMENT
Sebuah truk bermuatan jerami terjun ke jurang sedalam 7 meter pada Sabtu (14/12) dini hari. Truk yang dikemudikan Sugito (40) warga Polaman, Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, dan kernet Suryanto (36) warga dusun Jamburejo, Desa Sodo, Kecamatan Paliyan juga menimpa rumah di ruas jalan alternatif Nglanggeran-Sambipitu tepatnya di Padukuhan Kepil, Desa Putat, Kecamatan Patuk Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tersebut sang supir mengalami luka patah kaki akibat tergencet badan truk, namun kernetnya hanya mengalami luka ringan. Sementara rumah warga mengalami kerusakan cukup parah di bagian belakang setelah tertimpa badan truk.
Menurut penuturan pemilik rumah, Lilik, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Saat dirinya tertidur di kamar bersama anak dan istrinya tiba-tiba terbangun dikejutkan suara ledakan cukup keras di samping rumahnya.
"Kayak petir, keras banget," tutur Lilik.
Mendengar hal tersebut ia langsung bergegas ke luar rumah dan melihat bodi truk bernomor polisi AB 9412 PD sudah tergeletak di sebelah kiri (sisi utara) bagian belakang rumahnya. Ia mendengar sang sopir merintih minta tolong. Sementara kernetnya berusaha keluar dari badan kendaraan.
ADVERTISEMENT
Dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa setempat untuk dilanjutkan ke SAR ataupun BPBD. Proses evakuasi s0pir yang terjepit memakan waktu cukup lama karena terjepit kabin truk yang mengalami kerusakan cukup parah.
"Selepas subuh atau sekitar 1,5 jam, supirnya baru bisa dikeluarkan oleh petugas SAR dan PMI. Kabin truk ringsek setelah terjun ke jurang dengan posisi bagian depan terlebih dahulu," tambahnya.
Lilik mengatakan, berdasarkan keterangan dari kernet truk, rem truk tersebut blong ketika melewati turunan Randu Alas di Dusun Kepil. Sang supir sudah berusaha melakukan pengereman namun tak berhasil. Akibatnya truk melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pohon di atas rumah Lilik sebelum akhirnya masuk jurang.
Lilik sendiri mengakui jika di lokasi sering terjadi kecelakaan. Selama tinggal di rumah tersebut, ia mencatat setidaknya sudah ada 10 kali kecelakaan baik sepeda motor ataupun roda empat.
ADVERTISEMENT
"Tiga orang di antaranya meninggal dunia setelah kendaraannya terjun bebas ke jurang akibat rem blong ataupun tak kuat menanjak," tambahnya.
Karena sering terjadi kecelakaan tersebut, ia sengaja mendesain kamar tidur rumahnya di bagian kanan semua. Sementara di sisi kiri yang berdekatan jalan hanya difungsikan untuk menaruh barang serta musala. Beberapa kali ia terpaksa memperbaiki rumahnya akibat tertimpa kendaraan.
"Di bagian atas itu sudah saya kasih pohon cukup banyak, bahkan sudah ada yang besar. Ya harapannya agar bisa menahan kendaraan kalau terjadi kecelakaan," tambahnya.
Kaswadi, warga yang lain menuturkan, kondisi turunan Randu Alas memang cukup berbahaya bagi kendaraan yang kurang sehat. Sebab kondisi medan di turunan Randu Alas ini memiliki kemiringan 60 derajat dengan panjang cukup jauh sekitar 750 meter.
ADVERTISEMENT
"Dan tepat di lokasi kecelakaan truk tersebut kondisi jalan sedikit menikung dan di bawah tikungan tersebut berdiri rumah warga," ujarnya.
"Kalau dari atas (Nglanggeran) remnya blong ya wassalam. Dan kalau dari bawah (Sambipitu) tak kuat, ya mundur terperosok. Belum lama ini ada bus rombongan wisatawan mau ke Nglanggeran tak kuat menanjak dan berjalan mundur. Untungnya sopir bisa membanting ke kiri menabrakkannya ke tebing. Kalau tidak ya bisa kayak truk ini," ungkapnya.