Kerugian Wisata di Yogyakarta Akibat Pandemi Diprediksi Capai Rp 10 Triliun

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kawasan pantai di Gunungkidul. FOto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kawasan pantai di Gunungkidul. FOto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak pandemi COVID-19 terhadap industri pariwisata tahun ini diperkirakan lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu. Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan oleh pemerintah membuat industri semakin terpuruk.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Esti Wijayanti mengatakan dampak pandemi COVID-19 tahun ini memang cukup parah dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ataupun dari sisi roda perekonomian masyarakat. Di mana muara persoalan tersebut adalah karena ketiadaan wisatawan.
Dari sisi PAD, pasti memperkirakan penerimaan daerah dari sektor pariwisata akan menurun drastis. Tiga kali triwulan tahun ini semuanya tidak bisa mencapai target sehingga dapat dipastikan nantinya target PAD dari sektor pariwisata tidak akan tercapai.
Asti menyebut tahun ini Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menargetkan pada dari sektor pariwisata sebesar Rp 18 miliar. Hanya saja karena persoalan pemberlakuan PPKM mulai dari PPKM mikro, darurat hingga level 3 dan 4 membuat jumlah kunjungan Mengalami penurunan cukup drastis.
ADVERTISEMENT
"Ya kita hitung-hitung nanti PAD kita hanya berkisar Rp 12-Rp 13 Miliar," tambahnya.
Sementara dari sisi ekonomi, terjadi penurunan yang cukup drastis. Biasanya menghitung tahun lalu sejak awal pandemi daya beli wisatawan mencapai Rp 140.000 per wisatawan namun kali ini belanja wisatawan hanya rata-rata Rp 80.000 per orang.
Sehingga dapat dibayangkan perputaran ekonomi dari sektor pariwisata juga mengalami penurunan. Di samping memang karena banyak usaha wisata yang harus tutup karena aturan PPKM dari pemerintah. Kendati demikian Asti belum bisa mengungkapkan berapa total kerugian sektor pariwisata di Gunungkidul.
"Dihitung saja kalau tahun lalu itu ada 1,5 juta wisatawan," terangnya.
Kendati demikian ia mengakui jika memang belum ada bantuan pemerintah kepada para pelaku wisata yang tahun lalu jumlahnya mencapai 7000 orang. Namun tahun ini diperkirakan jumlah yang terdampak dari para pelaku wisata akan melonjak drastis.
ADVERTISEMENT
Pihaknya masih berkoordinasi dengan kementerian pariwisata berkaitan dengan bantuan yang akan diberikan kepada para pelaku wisata. Kendati demikian pemerintah tidak akan memberikan bantuan tunai kepada para pelaku wisata namun lebih ke bantuan program.
"Pak menteri tidak suka jika diberikan tunai, tetapi lebih ke program," ujar dia.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setya Aji mengatakan industri pariwisata DIY diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 10 Triliun selama 16 bulan pandemi COVID-19 berlangsung. Jumlah Rp10 Triliun tersebut baru kerugian yang dialami langsung oleh industri pariwisata. jika ditambah dengan dampak ikutan terhadap ekosistem turunan pariwisata, seperti UMKM dan industri kreatif lainnya, bisa mencapai Rp25 Triliun
"Industri pariwisata itu seperti yang dijalankan oleh anggota GIPI DIY,” ucap Bobby.
ADVERTISEMENT