Hotel di Yogyakarta Berkomitmen Kurangi Penggunaan Plastik

Konten Media Partner
28 November 2019 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
General Manager Artotel Yogyakarta, Kusnadi (kedua dari kiri) dan Elis Nurhayati, Direktur Komunikasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia (kedua dari kanan) saat Press Conference Artotel Earth 2019 di Artotel Yogyakarta, Kamis (28/11/2019). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
General Manager Artotel Yogyakarta, Kusnadi (kedua dari kiri) dan Elis Nurhayati, Direktur Komunikasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia (kedua dari kanan) saat Press Conference Artotel Earth 2019 di Artotel Yogyakarta, Kamis (28/11/2019). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampah plastik masih menjadi masalah utama bagi Indonesia. Bahkan menurut peneliti dari Universitas Georgia Jenna Jambeck, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik ke laut setelah Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, General Manager Artotel Yogyakarta, Kusnadi, mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menggalakkan pengurangan sampah plastik.
"Salah satu komitmen kami terhadap isu lingkungan adalah mengumpulkan kain sprei bekas yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan sebagai tas untuk membawa barang belanja," kata Kusnadi di Press Conference Artotel Earth 2019 di Artotel Yogyakarta, Kamis (28/11/2019).
Selain itu, Kusnadi menargetkan bahwa pertengahan tahun depan akan menerapkan pengurangan sampah plastik.
"Ke depan, kita sudah mengurangi penggunaan plastik. Seperti mengganti sedotan plastik dengan sedotan dari bambu yang sudah didaur ulang," lanjut Kusnandi.
Elis Nurhayati, Direktur Komunikasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia mengatakan bahwa sampah plastik masih menjadi problem utama di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Bahkan, Indonesia menduduki nomor dua sebagai penghasil sampah plastik ke laut.
General Manager Artotel Yogyakarta, Kusnadi (kedua dari kiri) dan Elis Nurhayati, Direktur Komunikasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia (kedua dari kanan) saat Press Conference Artotel Earth 2019 di Artotel Yogyakarta, Kamis (28/11/2019). Foto: Istimewa
"Itu (Indonesia sebagai negara posisi kedua penghasil sampah plastik ke laut) adalah sesuatu yang memalukan, tapi kita bisa mulai dari kita untuk mengurangi itu (sampah plastik ke laut). Jangan sampai kita pertahankan posisi kedua sebagai penghasil sampah plastik ke laut. Justru kita hilangkan itu (kebiasaan buang sampah plastik ke laut)," kata Elis.
ADVERTISEMENT
Biasanya sampah plastik berakhir di laut dan menjadi sampah abadi. Agar itu tidak terjadi, maka kesadaran akan sampah plastik dimulai dari hal yang sederhana.
"Mulai dari hal yang sederhana saja seperti 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Kita tidak bisa melakukannya sama sekali di lautan dan kita lakukannya juga bertahap," kata wanita asal Garut itu.
Menurut Elis, kesadaran untuk mengurangi sampah plastik harus secara bertahap karena kalau tidak bertahap, maka pencegahannya tidak akan berkepanjangan.
"Karena umpamanya perubahan perilaku itu, lebih baik step by step. Mulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempat sampah tapi lama-kelamaan akan terbiasa," kata Elis. (Ayu)