Hampir 30 Persen Warga Temanggung Mengalami Stunting

Konten Media Partner
27 November 2019 21:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dokter Supardjo, saat memberikan sambutan di kegiatan menggencarkan germas serta deklarasi bebas BAB sembarangan di Temanggung, Rabu (27/11/2019). Foto: ari.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dokter Supardjo, saat memberikan sambutan di kegiatan menggencarkan germas serta deklarasi bebas BAB sembarangan di Temanggung, Rabu (27/11/2019). Foto: ari.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Supardjo mengatakan sampai saat ini warga Kabupaten Temanggung yang mengalami stunting atau asupan gizi buruk mencapai 29,98 persen atau hampir mendekati angka 30 persen. Secara kuantitatif sekitar 30.000 orang mengalami stunting hingga secara fisik bertubuh pendek dan perkembangan otak atau kecerdasan tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
"Sekarang masih ada 29,98 persen warga Kabupaten Temanggung yang mengalami stunting atau secara kuantitatif sekitar 30.000 orang. Tapi Alhamdulillah sudah turun, sebab pada tahun 2014 Temanggung peringkat dua di Provinsi Jawa Tengah, sekarang menjadi nomor 22, sudah turun tetapi angkanya masih tinggi,"ujarnya Rabu (27/11/2019).
Dikatakan, Kabinet Indonesia Maju mencanangkan lima tahun ke depan ini fokusnya pada pembangunan SDM, salah satunya terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat yang tidak boleh ada yang alami kekerdilan. Pemkab Temanggung sendiri menargetkan tahun 2023 kekerdilan sudah harus di bawah 20 persen sebagaimana direkomendasikan oleh WHO.
"Ini adalah pekerjaaan yang sangat berat karena posisi kita saat ini masih 29,98 persen, harus turun di bawah 20 persen, padahal reputasi kita hanya turun 1,2 persen tiap tahun. Ini harus turun sebanyak 9,98 persen dalam waktu empat tahun,"katanya.
ADVERTISEMENT
Dia pun mentarget selambat-lambatnya tahun 2023 stunting sudah turun di bawah 20 persen. Caranya melalui dua pendekatan, yakni pertama menggunakan intervensi spesifik yaitu untuk mengatasi penyebab-penyebab langsung maupun tidak lanngsung. Kedua menggunakan intervensi strategis dengan melibatkan lintas sektor untuk mengatasi akar permasalahan sesungguhnya seperti kemiskinan misalnya.
Kasubdit Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Eli Setyawati menuturkan, isu utama yang disebutkan Presiden Jokowi dan harus diselesaikan adalah stunting dan jaminan kesehatan masyarakat. Penyelesaian persoalan itu harus dilakukan untuk mencetak generasi yang sehat dan unggul guna menuju Indonesia maju 2020-2024 dengan pembangunan sumber daya manusia berkualitas, optimal, dan produktif.
"Isu utama ini sangat berkaitan di mana Kabupaten Temanggung pada saat ini berkomitmen dan akan melakukan aksi besar untuk penuntasan stunting khususnya melalui aksi nyata seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya kebijakan dari pemerintah saja, namun harus terinformasikan dan terimplementasikan gerakan masyarakat untuk hidup sehat sampai dengan akar rumput,"katanya. (ari)
ADVERTISEMENT