Curhat PKL Simpang Lima UNY yang Terdampak Pemasangan Lampu Merah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman kini mengaktifkan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di simpang lima UNY. Pemasangan APILL sendiri bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di simpang lima UNY ini. Kemacetan ini dinilai berpotensi menimbulkan kecelakaan sehingga perlu adanya APILL.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir Jalan Colombo, tepatnya di sisi barat dan timur Simpang Lima UNY terdampak dengan pengaktifan APILL. Walaupun baru diaktifkan selama kurang lebih satu minggu, para PKL yang sebagian besar berjualan kaca mata sudah merasakan dampaknya.
“Berapa hari (sebelum pengaktifan APILL) sudah diperingati. Cuma diperingati tok (saja), terus langsung aktif,” ujar Gandhos, salah seorang PKL Kacamata di area Simpang Lima UNY, saat ditemui Tim Tugu Jogja, Rabu (29/1/2020).
Tak hanya itu, ia mengaku bahwa pengaktifan APILL di simpang lima UNY tersebut membuat omzet dagangannya terjun bebas. Pasalnya, pelanggan enggan untuk mampir karena parkir yang susah. Ia mengklaim bahwa omzetnya berkurang lebih dari 90%.
ADVERTISEMENT
“Dampaknya ke penjualan sih mbak. Hampir 99% omzetnya berkurang,” katanya.
Soal kabar penggusuran, ia menampiknya. Pasalnya, para PKL tidak digusur melainkan digeser ke arah timur sehingga menjauhi simpang lima UNY. Para pedagang pun tidak keberatan untuk penataan PKL. Namun, para PKL enggan jika harus dipindah tempat jauh dari simpang lima UNY.
“Kami (para PKL) pengennya ya di taman di sepanjang jalan ini,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Aji, salah seorang PKL kacamata di Kawasan simpang lima UNY. Pengaktifan APILL di area tersebut membuat dagangannya sepi pembeli. Ia pun menampik jika para PKL akan digusur.
“Hoaks itu mbak (soal penggusuran PKL di area simpang lima UNY),” tutur Aji.