Bayi 4 Bulan PDP Corona, Dirawat di RSUD Wates Kulon Progo

Konten Media Partner
20 Maret 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki bayi. Foto: photographytalk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki bayi. Foto: photographytalk
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampai saat ini setidaknya ada 166 orang di Kulon Progo yang masuk ke dalam orang dalam catatan. Sebagian dari mereka kondisinya sehat, dan setelah 14 hari juga tidak ada masalah. Sedangkan yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP) ada 20 orang, dan 2 pasien PDP.
ADVERTISEMENT
"Satu pasien PDP yang sempat dirujuk ke RS DR Sardjito Yogyakarta, kondisi sudah membaik dan sekarang sudah kembali sehat," tutur Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami, kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).
Sri Budi mengungkapkan, satu orang PDP adalah seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan. Saat ini bayi tersebut menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Wates, Kulon Progo. Bayi ini, menjadi salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona.
Sebelumnya bayi ini baru saja bepergian dari luar kota yang ditemukan kasus corona positif. Saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi.
Bayi ini masuk di RSUD Wates, sejak tiga hari lalu. Sementara kedua orangtuanya dalam kondisi sehat. Sang bayi ditempatkan di ruang isolasi RSUD Wates. Kedua orang tuanya juga dibatasi untuk melakukan kontak langsung dengan anaknya.
ADVERTISEMENT
“Hanya bayi yang diisolasi, orang tuanya dibatasi untuk melakukan kontak langsung. Mereka masuk dalam ODP,” jelasnya.
Budi menambahkan, untuk penanganan tetap dilakukan dengan standar yang telah ditentukan. Termasuk perawat menggunakan masker khusus bukan lagi masker bedah. Sementara penanganan kesehatan, Dinas Kesehatan Kulonprogo telah menyiapkan RSUD Wates sebagai rumah sakit rujukan corona.
"Selain itu ada 1 RSUD Nyi Ageng Serang dan 8 rumah sakitswasta yang siap menangani lini kesehatan didukung 21 puskesmas," tambahnya
Sementara itu, Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan Pemkab Kulonprogo juga telah membentuk gugus tugas penanganan Corona. Baik dengan melibatkan Dinas Kesehatan, rumah sakit, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dalam upaya pencegahan. Termasuk penanganan para siswa yang diminta untuk sekolah dari rumah secara online.
ADVERTISEMENT
Sesuai instruksi gubernur, para siswa ini belajar di rumah mulai 21 hingga 31 Maret. Nantinya akan dilakukan evaluasi, apakah cara ini efektif atau tidak. Untuk itulah masyarakat harus mendukung kebijakan yang ada, dan mengawasi anak-anak tetap di rumah.
"Sejauh ini belum ada pasien dari Kulon Progo yang psoitif," tambahnya.
Untuk itulah, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Salah satunya dengan melakukan cucitangan dengan sabun di air mengalir, dan menjaga pola makan yang sehat. Ia menghimbau agar tidak perlu panik, tetapi harus waspada.
"Hindari kerumunan dengan banyak orang,” pinta Sutedjo.