Benarkah Orang Indonesia Kebal dari Virus Corona?

Konten Media Partner
6 Februari 2020 10:26 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona dari Wuhan merebak. Sejak menginfeksi pasien pertama pada 8 Desember 2019, ratusan korban tewas berjatuhan. Sementara, puluhan ribu lainnya terjangkit virus yang disebut novel coronavirus atau 2019-nCov ini.
ADVERTISEMENT
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus Corona sebagai darurat internasional. WHO akan mengumumkan langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
“Komite sepakat bahwa penyebaran (virus Corona) kini sudah memenuhi kriteria untuk Darurat Kesehatan Publik atas Keprihatinan Internasional, dan mengajukan saran lanjutan untuk diterbitkan sebagai rekomendasi sementara,” ujar juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, dalam pernyataannya yang dirilis Kamis (30/1).
Kasus virus corona capai 24.551 secara global berdasarkan data dari Map Coronavirus 2019-nCoV by Johns Hopkins CSSE, Rabu (5/2) pukul 13.35 WIB.
Pada 5 Februari 2020, kasus positif Corona telah melonjak menjadi 24.540 di 28 negara dan wilayah teritori seperti Hong Kong dan Macau. Artinya, dalam 17 hari, penyebaran virus ini meningkat sekitar 86 kali lipat. Selain itu, korban tewas bertambah mencapai 492 orang. Jumlah ini meningkat 81 kali lipat dalam rentang waktu 17 hari.
ADVERTISEMENT

Virus corona (nCov) merupakan tipe virus yang baru.

Sampai saat ini, belum memiliki data terkait sumber pastinya, perilakunya, hingga dampak langsung yang bisa ditimbulkan terhadap tubuh seseorang.
Data yang baru ada sekarang adalah dugaan kuat bahwa virus nCoV bisa meningkatkan faktor risiko penyakit yang sudah diderita oleh si pengidap seperti kanker hati dan pneumonia.
Virus Corona tipe baru ini tentu juga belum ditemukan vaksinnya. Sebagai gambaran, dalam kasus SARS dulu, setidaknya dibutuhkan waktu hingga 20 bulan untuk bisa menghasilkan vaksin yang siap diuji secara klinis.
ADVERTISEMENT
Shela menambahkan bahwa gejala virus corona ini mirip dengan gejala gangguan saluran pernapasan. Keluhannya bisa demam, flu, batuk, sesak napas. Hal yang membedakan adalah adanya riwayat bepergian atau berhubungan kontak fisik dengan orang yang sudah terkena virus corona.

Indonesia dan virus corona (nCov)

Jalan tercepat bagi virus Corona China untuk sampai di Indonesia adalah apabila individu atau kelompok rentan belum lama ini berkunjung ke Wuhan dan sudah kembali ke Indonesia. Hanya saja, penjagaan jalur saat ini benar-benar sudah diperketat oleh Menkes Terawan bersama jajarannya.
ADVERTISEMENT
Adanya kemungkinan perbedaan iklim yang cukup kontras antara Wuhan dengan Indonesia juga dapat menghambat pertumbuhan virus Corona China. Wuhan saat ini sedang tak bisa melihat matahari karena ditutupi salju, sementara di Indonesia kita masih bisa menjumpai matahari setiap harinya. Oleh sebab itu, kemungkinan akan cukup sulit bagi virus Corona China untuk dapat menyebar di Indonesia sampai hari ini.
Shela menambahkan bahwa di Indonesia sudah ada beberapa kasus yang terduga penderita virus corona.
"Pernyataan bahwa kita (orang Indonesia) tidak ada yang terkena virus ini bisa dikatakan adalah pernyataan yang prematur. Jadi, untuk mengatakan bahwa orang Indonesia lebih kuat secara imunitas itu adalah pernyataan yang salah, karena sudah ada beberapa orang yang sudah menjadi terduga indikasi terkena virus corona dan sudah melewati pemeriksaan walaupun hasilnya belum positif," Kata Shela.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, penularan virus ini belum diketahui transmisinya melalui apa. Akan tetapi, diduga transmisinya melalui bersin dan batuk.
"Virus ini akan menyerang kepada orang-orang yang kekebalan tubuhnya rendah. Sampai saat ini, kebanyakan korban yang terhadap virus ini adalah orang-orang yang lanjut usia yang memiliki penyakit-penyakit sebelumnya."
Shela mengajak untuk mulai memperhatikan etiket bersin dan batuk yang baik dan benar. Selanjutnya, harus menerapkan pola tidur dan hidrasi yang cukup serta jangan remehkan kebiasaan untuk mencuci tangan.***
Penulis: Risky Aprilia