Potret Kehidupan Penghuni Kolong Tol Lodan Raya
Konten dari Pengguna
6 Mei 2021 18:07 WIB
Tulisan dari Syaharani Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta adalah tempat di mana kita bisa menemukan segala macam hal. Mulai dari gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan super mewah, dan mobil sport terbaru di Ibukota. Dibalik semua itu, kita juga bisa berjumpa dengan kaum paling miskin dari golongan miskin. Orang-orang yang dianggap kaum ilegal di kota ini. Mereka tinggal di tempat yang mungkin tidak pernah kita bayangkan.
Pada akhirnya, di bawah kolong tol menjadi satu-satunya lahan yang mereka andalkan untuk bertahan hidup.
Bermodalkan bangunan semi permanen atau kayu, serta terpal sebagai atap, mereka bertahan dari teriknya panas ibu kota.
Hidup dengan fasilitas minim tidak menghalangi semangat mereka untuk tetap hidup. Bahkan, membuat mereka terbiasa untuk tetap tinggal. Meskipun mereka tahu, tanah yang mereka tinggali merupakan tanah milik negara dengan ancaman penggusuran.
Salah satunya Sri, perempuan asal Jawa Tengah tinggal di tempat ini sudah sekitar 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Alasan Sri memilih tinggal di kolong tol karena keterbatasan uang yang tidak cukup untuk membeli tempat tinggal yang layak. Hanya bekal uang PHK yang bisa mencukupi untuk bertahan hidup di kolong tol ini.
Di kolong Tol Lodan Raya itulah, Sri dengan beberapa keluarga lainnya bertahan hidup. Semua cara dilakukan agar mendapat pundi-pundi rupiah, mulai dari mengamen, memulung, hingga membuka warung.