Jose Mourinho

Jose Mourinho Membesarkan Chelsea dengan Arogansi

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
7 April 2020 14:39 WIB
comment
34
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho berpose bak Michael Jackson. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho berpose bak Michael Jackson. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
ADVERTISEMENT
Chelsea menjadi klub besar karena uang Roman Abramovich? Hmm... Tahan kesimpulan itu. Sebab tampaknya, kehadiran Jose Mourinho dalam sejarah The Blues juga tak kalah penting.
ADVERTISEMENT
Oke, oke. Dengan duit taipan Rusia itu, Chelsea bisa mengumpulkan pemain-pemain terbaik lewat iming-iming Poundsterling. Namun, kalau enggak ada mental juara, buat apa?
Kalau kata Carlo Cudicini, Mourinho dan arogansinya itulah yang menyuntikkan mental pemenang ke dalam benak dia dan rekan-rekannya ketika itu. Sekadar catatan, kiper Italia itu membela Chelsea selama 1999-2009, sedangkan si pria Portugal melatih di sana selama 2004-2007 (periode pertama).
"Kami sudah memiliki tim yang bagus. Jadi saya pikir, apa yang dibawa Jose ke klub adalah mentalitas juara," terang Cudicini dalam momen peluncuran buku The Boss - Chelsea, From Ted Drake to Frank Lampard, dilansir Goal International.
"Arogansi, pemahaman akan kekuatan tim, dan kepandaian mendorong tim ke arah yang benar adalah kualitas terbesarnya ketika pertama kali datang ke Inggris dan Chelsea," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Aura Mourinho menyelimuti seluruh skuat. Menurut Cudicini, kala itu, Mourinho memperlakukan semua anggota tim secara sama, baik itu pemain inti maupun cadangan.
Itulah kunci Chelsea bisa menjuarai Premier League 2004/05. Asal tahu saja, gelar itu merupakan gelar liga domestik kedua sepanjang sejarah klub 'London Biru' itu. Jarak antara gelar pertama dan kedua adalah 50 tahun.
"Dia berhasil mengubah mentalitas para pemain dengan mengajak mereka bersama-sama untuk maju," jelas Cudicini.
Carlo Cudicini. Foto: AFP/TONY AVELAR
Ketika Chelsea menjuarai Premier League 2004/05, dia bukan kiper utama mereka. Mourinho lebih memilih Petr Cech. Meski begitu, Cudicini merasakan betul Mourinho tak pandang bulu dalam menguatkan mental para pemainnya.
"Saya melihat bagaimana dia berhasil membawa kemampuan manajerialnya untuk meyakinkan semua orang bahwa seluruh anggota tim, apa pun kondisinya, bahu-membahu mencapai target yang sama," jelasnya.
Jose Mourinho saat kali pertama menangani Chelsea. Foto: JIM WATSON / AFP
"Semua orang, termasuk saya (kiper kedua), ikut serta dan itulah satu-satunya cara dia menjadikan kami juara dan alasan kami juara dua musim berturut-turut," lanjut Cudicini.
ADVERTISEMENT
Bagi Cudicini, Mourinho sangat berbeda dengan Claudio Ranieri yang melatih Chelsea selama 2000-2004. Mourinho punya karakter yang kuat. Spesialnya, dia tahu bagaimana membikin pemain yang jarang main, seperti Cudicini, tetap bisa nyaman di skuatnya.
"Dia mengalokasikan jumlah laga tertentu untuk saya. Meskipun Petr Cech kiper utamanya, tetapi saya memiliki banyak peluang untuk bermain dan mendukung dan membantu tim untuk merengkuh begitu banyak kesuksesan selama bertahun-tahun," terang sosok 46 tahun itu.
Berdasarkan data Transfermarkt, Cudicini cuma 34 kali turun laga membela Chelsea di lintas ajang selama di bawah kepemimpinan Mourinho. Meski begitu, dia tetap bahagia. Kenapa?
"Fakta bahwa saya merasa sebagai bagian penting dari tim membuat saya bahagia. Meskipun saya jarang main, saya masih banyak terlibat dalam tim hebat itu. Saya melakukan yang terbaik untuk kembali menjadi kiper utama, membuat semua orang termotivasi," sambungnya.
Jose Mourinho kini melatih Tottenham Hotspur. Foto: REUTERS/Dylan Martinez
Terkadang, optimisme dan motivasi positif itu bisa menular laiknya penyakit. Mungkin itulah alasan Jose Mourinho menguatkan mental seluruh penggawanya, meski pemain itu bukan pemain inti.
ADVERTISEMENT
Selama keduanya bekerja sama, Chelsea menggamit dua trofi Premier League, satu trofi Piala FA, dua trofi Piala Liga Inggris, dan satu trofi Community Shield.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten