20 Mei: Dua Eks Kiper Terbaik Eropa, Iker Casillas dan Petr Cech, Berulang Tahun
Konten dari Pengguna
20 Mei 2020 17:13 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika Iker Casillas mungkin sedang merayakan ulang tahun pertamanya di salah satu sudut di negeri Spanyol, pada tanggal yang sama, Petr Cech dan dua saudara kembarnya lahir di salah satu rumah sakit di Kota Plzen, Cekoslowakia.
ADVERTISEMENT
Ya, 20 Mei adalah tanggal mereka pertama kali melihat dunia. Casillas lahir pada tahun 1981, sedangkan Cech pada 1982.
Tumbuh berkembang dalam lingkungan yang berbeda, perlahan tetapi pasti, keduanya menapaki jalan takdir yang sama: Menjadi legenda sepak bola dengan modal sarung tangan sebagai 'perisai' penghalau bola.
Apa saja pencapaian dua eks kiper terbaik Eropa ini selama berkarier sebagai pemain profesional? Berikut ini kami paparkan.
Koleksi Gelar Juara Iker Casillas Lebih Banyak
Biar fair, kita kesampingkan gelar juara di liga domestik, fokus ke kejuaraan level Eropa dan interkontinental. Namun tetap saja, untuk urusan merengkuh trofi bergengsi bersama klub, Casillas lebih unggul dari Cech.
Si eks kapten Timnas Spanyol tiga kali menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid; sedangkan mantan bintang Timnas Republik Ceko itu cuma sekali menjuarainya bersama Chelsea. Meski begitu, Cech pernah sekali menjuarai Liga Europa bersama The Blues.
ADVERTISEMENT
Casillas pun bisa menjuarai kompetisi yang Cech tak pernah sanggup memenanginya: Piala Dunia Antarklub dan Piala Super UEFA (dua kali).
Bagaimana dengan di level internasional? Lagi-lagi, Casillas lebih unggul.
Kiper kelahiran Mostoles itu pernah merasakan nikmatnya mengangkat trofi Piala Eropa (dua kali) dan Piala Dunia (sekali). Sementara itu, si wong Plzen enggak pernah.
Cech Punya Pencapaian Individual yang Fantastis
Casillas cuma pernah sekali menyabet predikat Kiper Terbaik Eropa, yakni pada 2010. Di sisi lain, Cech empat kali menggamit penghargaan yang pertama kali diperkenalkan sejak 1990 itu, yakni pada 2005, 2007, 2008, dan 2012.
Meski begitu, si Pemenang Sarung Tangan Emas Piala Dunia 2010 bisa lima kali menyabet penghargaan Kiper Terbaik Dunia versi IFFHS (2008, 2009, 2010, 2011, 2012), sedangkan Cech cuma sekali merengkuhnya (2005).
Akan tetapi, Cech punya lebih banyak penghargaan individu kompetisi domestik liga top Eropa ketimbang Casillas. Kiper yang mengakhir karier profesionalnya bersama Arsenal itu empat kali menerima Sarung Tangan Emas Premier League .
ADVERTISEMENT
Cech pun tercatat sebagai kiper dengan jumlah nirbobol terbanyak sepanjang sejarah Premier League: 202 kali. Untuk mencapai 100 nirbobol pertamanya, kiper bertinggi 196 cm itu cuma butuh 180 laga--lebih banyak dibanding kiper lain.
Bagaimana dengan Casillas? Well, dia cuma pernah dua kali menjadi Kiper Terbaik La Liga dan mengoleksi sebiji Trofi Zamora (penghargaan kiper terbaik versi MARCA).
Namun setidaknya, Casillas masih tercatat sebagai pencetak nirbobol paling banyak dalam sejarah Liga Champions. Rekornya adalah 57 kali tak kebobolan (tak termasuk dua laga di babak kualifikasi).
Sementara di level internasional, Casillas membukukan 102 nirbobol dari 168 laga bersama Timnas Spanyol--lebih banyak dibanding kompatriotnya maupun kiper timnas lain. Sementara itu, Cech punya catatan 56 kali nirbobol dari 125 laga bersama Timnas Republik Ceko.
ADVERTISEMENT
Honorable Mentions: Leo Franco
Well, level kiper asal Argentina ini mungkin berada di bawah Casillas dan Cech. Namun ayolah, tak ada salahnya mengenang kiper yang juga lama malang melintang di kompetisi sepak bola Spanyol ini.
Sebab, Leo Franco juga berulang tahun pada 20 Mei. Dia lahir pada 1977, lebih senior dari Casillas dan Cech. Mengawali karier profesional di Independiente, Franco lalu menjadikan Merida sebagai klub La Liga pertamanya pada 1997.
Tidak beruntung karena tak pernah diturunkan, kiper kelahiran San Nicolas tersebut kemudian bergabung dengan Real Mallorca. Bersama klub asal Kepulauan Balearic itu, Franco menjuarai Copa del Rey 2002/03.
Setelah itu, dia bergabung dengan Atletico Madrid. Ya, sebelum ada David De Gea dan Sergio Asenjo, Franco lebih dahulu menjadi pengawal setia gawang El Atleti.
ADVERTISEMENT
Sejumlah klub lain yang pernah dibela si pemegang empat caps Timnas Argentina itu setelah dari Atletico Madrid : Galatasaray, Real Zaragoza, San Lorenzo, dan Deportivo Huesca.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .