Film Menjejak Sungai Barumun Akan Diputar di Kalimantan

Konten Media Partner
17 September 2019 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Menjejak Sungai Barumun Akan Diputar di Kalimantan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MEDAN, SumutNews.com | Setelah sebelumnya dinyatakan masuk nominasi Dokumenter Pendek Katagori Umum di Borneo Enviromental Film Festival (BEFF) 2019, film Menjejak Sungai Barumun (MSB) asal Sumatera Utara akan diputar di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 22 September 2019. Film ini akan diputar bersama nominator dari daerah lain di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sutradara Onny Kresnawan mengatakan, film MSB di festival film lingkungan nasional itu merupakan pemompa semangat untuk terus memproduksi film-film lingkungan sejenis yang lebih serius. Film MSB digagas Koperasi Parsadaan Simangambat Ujung Batu Huristak (Parsub) bersama Esefde Films.
“Tentunya di sini kami pun bukan soal kalah menang nantinya. Yang lebih penting adalah dengan medium gambar bergerak yang dikemas secara kreatif, pesan konservasinya tersampaikan lebih luas,” kata Onny yang juga menjabat sebagai Koordinator Komite Film di Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU), Selasa (17/9/2019).
Safaruddin Siregar, yang bertindak sebagai produser film, juga turut bergembira dengan masuk nominasi dan akan diputarnya film MSB di perhelatan akbar yang melibatkan sineas, penonton dan pegiat lingkungan itu.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, film MSB merupakan gambaran keprihatinan masyarakat Padang Lawas Utara pada kondisi Daerah Aliran Sungai Barumun yang kian tercemar dan terdampak limbah perusahaan sawit berskala besar. Melalui film dokumenter, masyarakat ingin berkampanye lebih luas, disamping upaya nyata terus dilakukan bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lain.
"Aksi nyata dengan menabur benih ikan baung dan nota kesepahaman berbagai pihak terkait memang sudah kami lakukan sebelumnya. Alhamdulillah dengan masuknya film ini di BEFF semakin memperluas dan memperkuat kampanye kami dalam menyelamatkan lingkungan di sekitar aliran Sungai Barumun," ujarnya.
Sungai Barumun merupakan salahsatu sungai ber¬sejarah dan terpanjang di Sumatera Utara. Sungai yang menjulur sepanjang 440 kilometer ini mengalir melintasi 3 kabupaten, yakni Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
ADVERTISEMENT
Film MSB memakan waktu 7 hari penggarapan, dimana semua kru film dan Parsub harus berhadapan dengan kondisi alam yang sulit, keluar-masuk area perkebunan sawit yang mendapat penjagaan petugas keamanan perusahaan, menyusuri sungai dangkal dimana diduga limbah pabrik kelapa sawit dialiri, mencari habitat biota sungai dan mendapatkan kesaksian orang-orang atas perubahan Sungai Barumun dan dampaknya bagi lingkungan sekitar.
Sekadar informasi, beberapa film dokumenter yang disutradarai Onny Kresnawan telah pula menerima penghargaan kompetisi film berskala nasional dan internasional. Antara lain, film Berharap Air Di Atas Air mendapat penghargaan di Kompetisi Manusia dan Air FORKAMI, Jakarta (2008), Pantang di Jaring Halus sebagai film terbaik di JEFIVAL, Jatim (2008).
Lalu, film Perempuan Nias Meretas Jalan Kesetaraan mendapat penghargaan tayang di CST Confrence ECPAT di Bali (2009), Smong menerima penghargaan Film Terbaik di Festival Film Kearifan Budaya Lokal, Kemendikbud (2011), Omasido Sekola sebagai Special Mention di Erasmus Huis International Documentary Film Festival, Konsulat Belanda (2013) dan Raonraon Medan sebagai Video Pariwisata Nusantara Terbaik di Toraja Film Festival, Toraja (2018).
ADVERTISEMENT
BEFF sendiri merupakan ajang festival yang menyajikan film dan isu berbagai macam masalah ekologi, sosial dan alam yang saling terkait. Penonton, pembuat film dan aktivis lingkungan akan menyatukan semangat bahwa mereka dapat menjadi bagian solusi dalam persoalan lingkungan.
Sejauh ini yang dikabarkan Panitia Pelaksana diberbagai sumber media, BEFF 2019 telah menerima partisipasi 49 judul film bertema lingkungan, baik dari luar negeri serta skala nasional dan daerah. Sedangkan untuk Juri film dokumenter pendek umum terdapat nama-nama , seperti Tonny Trimarsanto, Lianto Luseno dan Wahyu Utami.