Dirawat Beberapa Jam, Bayi Bermata Satu di Madina Sumatera Utara Meninggal

Konten Media Partner
14 September 2018 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirawat Beberapa Jam, Bayi Bermata Satu di Madina Sumatera Utara Meninggal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MEDAN, SumutNews.com | Bayi bermata satu dan tanpa hidung lahir di Penyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Bayi tersebut lahir pada Kamis 13 September 2018 melalui persalinan di RSUD Penyabungan. Namun, setelah mendapat perawatan beberapa jam, bayi tersebut meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Media dr Syarifuddin Nasution membenarkan hal itu. Ia mengaku, kondisi sang bayi memang sangat memprihatinkan.
"Iya benar sudah meninggal. Tidak bertahan lama, karena kondisi kesehatannya memang tidak baik," katanya, Jumat (14/9/2018).
Ia menjelaskan, pihak rumah sakit telah semaksimal mungkin menangani bayi itu. "Setiap 15 menit perawat selalu melakukan pengecekan untuk melihat kondisinya," ujarnya.
Selama dalam masa perawatan, bayi perempuan itu dipasangi alat bantu pernafasan dari mulut karena saat dilahirkan bayi tersebut tidak memiliki hidung.
"Denyut jantungnya sangat lemah, di bawah 100 beats per minute (bpm) yang merupakan angka normal. Dokter juga tampak sudah memperkirakannya. Karena dalam beberapa kasus, bayi bermata satu hanya bisa bertahan beberapa jam saja," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Syarifuddin menuturkan bahwa orang tua sang bayi merupakan perantau dari Pulau Jawa. Namun, saat ini mereka tinggal di Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Madina.
"Diduga kuat karena pengaruh obat-obatan dan virus rubella. Kita kuatnya disitu. Namun sampai saat ini ibunya belum bisa dimintai keterangan. Jawabannya masih linglung. Mungkin masih syok," pungkasnya.